Macet di Merak Bangkrutkan Pengusaha

Tiap Hari Rugi Rp500 Ribu Per Truk

Macet di Merak Bangkrutkan Pengusaha
Macet di Merak Bangkrutkan Pengusaha
PADANG -- Berlarut-larutnya kemacetan truk di Pelabuhan Bakauheuni, Lampung, menuju Pelabuhan Merak, Banten, mendapat perhatian serius Ketua Organda Sumbar Budi Syukur dan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumbar, Bambang Winarno. Mereka menilai persoalan menunjukkan ketidakpedulian pemerintah terhadap perekonomian wilayah Sumatera, terutama sektor angkutan.

"Kita belum melihat keseriusan pemerintah mengatasi persoalan ini. Harusnya ada langkah konkret, jangan sekadar melihat dan meninjau, tanpa diikuti flow up jelas," kata Budi Syukur dihubungi Padang Ekspres (Grup JPNN) tadi malam (6/3). Bila ini dibiarkan berlarut-larut, selain memicu pengusaha gulung tikar, juga bisa membuat pengusaha mengalihkan armadanya. Artinya, tak lagi memasok kebutuhan pulau Jawa.

Akibat kemacetan itu, tambah Budi, mengakibatkan kerugian Rp500 ribu per truk per hari. Rata-rata jumlah armada berasal dari Sumbar tiap harinya mencapai 250 unit. Bisa dihitung sendiri berapa kerugiannya, tinggal kalikan saja jumlah armada dan lama macet. Angka Rp500 ribu berasal dari rata-rata cicilan per hari pengusaha terhadap dialer. Organda sendiri, tambahnya, sudah berkali-kali menyurati pemerintah segera mengatasi kemacetan ini. Namun, sampai sekarang belum terlihat keseriusannya, termasuk janji mendatangkan kapal.

Ketua Apindo Sumbar, Bambang Winarto, melihat ini bentuk merupakan kelalaian pemerintah. Seharusnya, kejadian yang selalu terjadi dua kali dalam satu tahun itu, telah menjadi perhatian serius pemerintah.

PADANG -- Berlarut-larutnya kemacetan truk di Pelabuhan Bakauheuni, Lampung, menuju Pelabuhan Merak, Banten, mendapat perhatian serius Ketua Organda

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News