Macet di Merak Bangkrutkan Pengusaha

Tiap Hari Rugi Rp500 Ribu Per Truk

Macet di Merak Bangkrutkan Pengusaha
Macet di Merak Bangkrutkan Pengusaha
"Kejadian seperti ini sudah menjadi bencana secara nasional. Kalau hal seperti itu masih terus dibiarkan, maka akan banyak dari pengusaha yang akan gulung tikar. Ini akibat lambatnya barang-barang mereka masuk ke Jakarta atau ke kawasan Sumatera," ujar Bambang secara terpisah kepada Padang Ekpsres, kemarin (6/3).

Saat ini, kata Bambang, omset pengusaha masih belum terasa turun. Tapi kalau masalah itu tidak dapat terselesaikan segera oleh pemerintah, maka omset para pengusaha yang menggantungkan usahanya melalui transportasi darat, dan harus menyeberang di pelabuhan Merak dan Bakauhuni itu akan turun secara drastis. Saat ini yang baru terlihat baru pendapatan para pengusaha yang berkurang, akibat macetnya tranportasi di Bakauhuni menuju pelabuhan Merak tersebut.

Selama ini kapal yang selalu menghubungkan antara pelabuhan Bakauheuni dengan pelabuhan Merak itu berjumlah 33 kapal. Saat ini, dari 33 jumlah kapal tersebut yang beroperasi hanya 17, yang menjadi pertanyaan kemana 16 kapal lagi. "Akibat hilangnya 16 kapal itu semula perjalanan dari Sumbar ke Jakarta hanya memakan waktu 36 jam, saat ini terpaksa harus ditempuh selama empat sampai enam hari perjalanan, Akibatnya pendapatan pengusaha menjadi berkurang," jelas Bambang.

Diakui Bambang, untuk truk yang membawa makanan atau sayuran memang mendapatkan fasilitas lebih dari pihak pelabuhan. Biasanya mereka di dahulukan, dibandingkan truk yang membawa barang-barang lain, walaupun demikian tetap akan berimbas, dan akan menimbulkan kerugian kepada pengusaha.

PADANG -- Berlarut-larutnya kemacetan truk di Pelabuhan Bakauheuni, Lampung, menuju Pelabuhan Merak, Banten, mendapat perhatian serius Ketua Organda

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News