Madrasah Tolak Program Website

Madrasah Tolak Program Website
Madrasah Tolak Program Website
PATIA – Kelompok Kerja Madrasah Diniyah (KKMD) Kecamatan Patia dengan tegas menolak program pembuatan website yang diusulkan Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Pandeglang, Banten. Selain tak ada aturan yang jelas tentang program tersebut,  para kepala sekolah (kepsek) dan siswa MDA juga belum membutuhkan fasilitas itu.. “Ini hasil rapat para Kepsek MDA yang digelar di kantor Kecamatan Patia, Rabu (26/8) lalu,” ujar Ketua KKMD Kecamatan Patia Fauzi Ilham kepada wartawan JPNN di Banten, Kamis (27/8).

Bantuan pemkab yang diberikan kepada setiap MDA sebesar Rp 2.700.000 per enam bulan, kata Fauzi, sangat kecil. Dana itu sama sekali tidak cukup untuk membiayai kegiatan operasional madrasah selama satu semester. “Itu belum dipotong untuk membuat website yang nilainya sebesar Rp 1.725.000 per madrasah. Kalau itu terjadi, maka MDA tidak akan berjalan, karena selain website MDA juga harus mengeluarkan dana untuk membeli alat tulis kantor (ATK), buku raport dan membayar biaya cetak soal ujian,” katanya.

Fauzi membantah, penolakannya terhadap program pembuatan website sebuah pembangkangan. “Sikap ini bukan sebuah ketidakpatuhan, tapi merupakan upaya agar para kepsek MDA bisa melaksanakan tugas dengan baik meski dana bantuan yang dimiliki sangat minim,” ungkapnya.

Rudi Hartono, Kepsek MDA Mathla’ul Anwar (MA) Patia membenarkan perihal adanya kesepakatan penolakan program website yang digulirkan Dindik Pandeglang. Selain untuk mengefisiensikan bantuan,  alasan penolakan program tersebut juga keberhasilan tujuan pendidikan di madrasah. “Yang kita butuhkan saat ini bukan program itu, tapi bangunan sekolah dan perangkat belajar, seperti komputer atau alat belajar lainnya,” papar Rudi. (zis)

PATIA – Kelompok Kerja Madrasah Diniyah (KKMD) Kecamatan Patia dengan tegas menolak program pembuatan website yang diusulkan Dinas Pendidikan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News