Madura Kaili

Oleh: Dahlan Iskan

Madura Kaili
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Kunjungan untuk penelitian ini berbeda dengan kunjungan waktu menjabat Danrem. Waktu itu suasananya membunuh atau dibunuh.

"Sekarang damai sekali. Saya bahagia melihat malam-malam sepeda motor ramai berlalu lalang di pedalaman,'' katanya.

"Dulu, begitu malam sepi sekali. Mobil pun baru berani lewat kalau berkonvoi," tambahnya.

Farid menyesal: Si kumbang dari Ciomas meninggal dunia belum lama ini. Dia memang sempat bertemu si kumbang, tetapi hanya sebentar. Saat suasana belum aman.

Waktu itu si kumbang ke Sulteng. Dia meneliti apakah ada hubungan antara senjata Tadulako dengan golok Ciomas.

Farid sempat dapat keterangan dari si kumbang: ternyata tidak ada hubungan. "Golok Tadulako memang beda. Gagangnya dari tanduk kerbau," ujar Farid.

Tadulako bukanlah orang. Bukan tokoh. Bukan sosok. Tadulako adalah prinsip hidup suku Kaili: punya jiwa pejuang, jiwa pemimpin yang harus terdepan dalam menjadi panutan dan jiwa kepahlawanan.

Rasanya budaya seperti itu juga ada di suku Bugis, Madura, Aceh, dan Banten.

Tadulako bukanlah orang. Bukan tokoh. Bukan sosok. Tadulako adalah prinsip hidup suku Kaili: punya jiwa pejuang, jiwa pemimpin panutan, dan jiwa kepahlawanan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News