Mahasiswa Hanya Diperalat

Mahasiswa Hanya Diperalat
Mahasiswa Hanya Diperalat
JAKARTA- Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar (DPP PG) menyimpulkan, aksi unjuk rasa rusuh di DPRD Sumut Selasa lalu merupakan gerakan yang terencana matang dengan sasaran Abdul Aziz Angkat. Sejumlah mahasiswa yang ikut aksi hanyalah dijadikan bumper atau tameng, dengan tujuan memberi kesan seolah-olah mahasiswa juga menghendaki pembentukan Provinsi Tapanuli (Protap). Indikasinya, mahasiswa yang ikut demo bukan mahasiswa dari perguruan tinggi dari daerah Tapanuli.

 

"Kalau mereka dari perguruan tinggi yang ada di Tapanuli, barangkali kita bisa memaklumi. Tapi ini berasal dari perguruan tinggi di Medan. Apa urusannya mahasiswa Medan dengan Provinsi Tapanuli? Apalagi ada unsur pembayaran. Ibu-ibu juga dijadikan bumper," ungkap Ketua DPP PG yang juga Ketua Korwil Sumut Burhanuddin Napitupulu dalam diskusi di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan, Jakarta, Jumat (6/2).

 

Lebih lanjut Burnap, panggilan akran Burhanuddin, aksi unjuk rasa tersebut bukan aksi demo yang sewajarnya. Kalau di dalam sejumlah aksi biasanya hanya diusung peti mati tiruan, maka dalam aksi Selasa lalu mereka membawa peti mati sungguhan. "Kita menyimpulkan ada perencanaan yang matang dengan sasaran Ketua DPRD dan mahasiswa dijadikan tameng. Kita juga mendapat keterangan ada yang memukul dada Abdul Aziz Angkat dengan akar bahar," urai Burnap.

 

Dikatakan Burnap, tim yang dibentuk DPP PG lantaran didorong oleh keterangan pihak kepolisian yang pada hari pertama sudah mengatakan bahwa kematian Abdul Aziz lantaran sakit jantung. Polisi juga menyebutkan para pelaku hanya dikenai pasal pengrusakan. "Siapa pun orangnya, yang punya sakit jantung atau yang tidak, pasti akan mengalami hal buruk kalau massa bertindak anarkhis seperti itu," lanjut Burnap. (sam)

JAKARTA- Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar (DPP PG) menyimpulkan, aksi unjuk rasa rusuh di DPRD Sumut Selasa lalu merupakan gerakan yang terencana


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News