Mahasiswa Sulteng Sepakat Tolak Politik Dinasti dan Neo Orba

Mahkamah Konstitusi (MK) telah dipaksa memunculkan anak presiden sebagai calon Wakil Presiden (Cawapres).
“Bila kita tidak hati-hati meresponsnya ini bahaya. Kembali muncul 25 tahun kemudian. Hadir kembali KKN seperti yang terjadi di zaman rezim Orde Baru (Orba). Segera kita lakukan perlawanan,“ tegas Anto, sapaan akrabnya.
“Ini kegiatan Mimbar Demokrasi saya setuju. Bahwa mahasiswa itu masih ada, berjuang bersama-sama rakyat. Juga, masih banyak perempuan yang kuat melawan,“ imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, para mahasiswa dan rakyat di sejumlah daerah juga secara estafet melakukan mimbar demokrasi beberapa waktu belakangan.
Mulai dari Jawa Timur, Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, hingga Sulawesi Tengah. Mereka sepakat menolak politik dinasti dan kebangkitan neo orba. (dil/jpnn)
Gerakan mahasiswa menentang dan menolak politik dinasti menjelang Pemilu 2024 terus bergelora di berbagai daerah
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- LSM dan Mahasiswa Dinilai Berperan Penting sebagai Penyeimbang Kekuasaan
- Beban Ekonomi Makin Berat, Masyarakat Rela Mengantre demi Beras Gratis di Kampus UBK
- Tarif Trans Semarang Rp 0, Pelajar dan Mahasiswa Tinggal Naik
- Mahasiswa Asal Inhu Tewas Kecelakaan Tunggal di Pekanbaru, Motor Hilang
- Gubernur Sulteng Data Perusahaan Tambang Perusak Lingkungan
- 959 Unit Begawan Apartemen Milik PPRO Ludes Terjual