Mahasiswa Tiongkok Dipersulit di Australia

Kementerian Dalam Negeri menyatakan petugas perbatasan telah melaksanakan tugas sesuai kewenangannya.
"Kesehatan dan keselamatan masyarakat Australia merupakan prioritas tertinggi pemerintah. Ini mencakup semua orang di Australia mulai dari warga negara, penduduk tetap dan pemegang visa sementara," kata pernyataan Depdagri.

Sementara itu Menteri Pendidikan Tinggi Dan Tehan bertemu dengan pengurus Universities Australia pada Senin malam, untuk memastikan reputasi sektor pendidikan Australia tetap terjaga selama krisis ini.
Menteri Tehan menjelaskan univeritas memiliki fleksibilitas untuk pengaturan kuliah mahasiswa Tiongkok yang terdampak, yaitu kuliah online atau kuliah jarak jauh.
Universitas Monash yang memiliki porsi mahasiswa asal Tiongkok sangat tinggi, mengumumkan akan mengundurkan dimulainya masa perkuliahan hingga dua minggu dari jadwal seharusnya.
Sebuah petisi online yang didukung ribuan orang juga meminta Universitas Sydney untuk melakukan hal yang sama, namun hingga saat belum ada kebijakan dari universitas tersebut.
Menurut catatan, sekitar 189.000 mahasiswa asal Tiongkok saat ini terdaftar di sektor pendidikan tinggi Australia. Dari jumlah itu, 155.000 orang mengikuti perkuliahan di universitas.
Asosiasi perguruan tinggi Australia mengecam tindakan petugas bandara terhadap mahasiswa asal Tiongkok terkait wabah Virus Corona
- MBG Rizhao
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- LSM dan Mahasiswa Dinilai Berperan Penting sebagai Penyeimbang Kekuasaan
- Beban Ekonomi Makin Berat, Masyarakat Rela Mengantre demi Beras Gratis di Kampus UBK
- Tarif Trans Semarang Rp 0, Pelajar dan Mahasiswa Tinggal Naik
- Mahasiswa Asal Inhu Tewas Kecelakaan Tunggal di Pekanbaru, Motor Hilang