Mahasiswa Unwiku Belajar Sistem Tata Negara di MPR

Mahasiswa Unwiku Belajar Sistem Tata Negara di MPR
Sesjen MPR Dr. Ma’ruf Cahyono saat menerima mahasiswa dan empat pendamping dari Fakultas Hukum Universitas Wijaya Kusuma (FH Unwiku), Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah pada Rabu (20/11/2019). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 188 mahasiswa dan empat pendamping dari Fakultas Hukum Universitas Wijaya Kusuma (FH Unwiku), Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah pada Rabu (20/11/2019, mengadakan kunjungan ke Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta.

Kedatangan mereka ke kompleks parlemen untuk memperdalam ilmu yang mereka tekuni terutama belajar mengenai masalah hukum tata negara. Untuk itu, kedatangan mereka diterima langsung oleh Sesjen MPR Dr. Ma’ruf Cahyono, Kabiro Humas Setjen MPR Siti Fauziah, Plt. Kabag Pemberitaan, Hubungan Antar Lembaga, dan Layanan Informasi Publik, Budi Muliawan.

Saat berada di Lt.2, Ruang GBHN, Gedung Nusantara V, Pembantu III Dekan FH Unwiku, Iskatrinah mengucapkan dirinya bersama seluruh pendamping dan mahasiswa merasa bangga diterima langsung Ma’ruf Cahyono. “Sebuah kebanggaan,” tuturnya.

Menurut Iskatrinah, kedatangan rombongan yang menggunakan 4 bus ke Jakarta itu untuk menambah dan membuka wawasan dari ilmu yang ditekuni terutama terkait dengan isu-isu yang ada di MPR.

“Mudah-mudahan kunjungan kami bisa memberi manfaat yang sebesar-besarnya,” ujar perempuan yang menggunakan kaca mata itu.

Kedatangan mereka disambut antusias oleh Ma’ruf Cahyono, Siti Fauziah, dan Budi Muliawan. Ma’ruf Cahyono mengucapkan selamat datang. “Kedatangan ke sini selain melihat bentuk fisik Gedung MPR secara langsung juga belajar mengenai sistem tata negara,” ujarnya.

“MPR merupakan salah satu simbul dari sistem ketatanegaraan kita,” tambahnya.

Dengan datang ke kompleks parlemen, Ma’ruf Cahyono menyebut bahwa mahasiswa Unwiku telah belajar secara keseluruhan, baik sejarah mengenai Gedung MPR/DPR/DPD RI, yang pada tahun 1998 menjadi aksi demontrasi untuk menuntut reformasi; hingga bertemu para legislator.

Menurut Iskatrinah, kedatangan rombongan yang menggunakan 4 bus ke Jakarta itu untuk menambah dan membuka wawasan dari ilmu yang ditekuni terutama terkait dengan isu-isu yang ada di MPR.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News