Mahmoed Marzuki, Kaki Diikat, Kepalanya di Bawah, Dicambuk
Kisah Pahlawan yang Wafat di Usia Muda

Mengajak para perantau Kampar untuk ikut berjuang melawan penjajah di kampung halaman. "Ada orang Kuok yang dia temui di Pahang, Johor, dan sekitarnya," ujar dia.
Melihat semangat juang dan semangat menuntut ilmu Mahmoed Marzuki, para masyarakat Kampar di Malaysia kompak mengumpulkan dana untuk menyekolahkan anak muda ini.
"Dari Malaysia ini Mahmoed Marzuki berangkat ke India. Sekolah Islam dia di sana. Letingannya Buya Muchtar dari Kuok," kata dia.
Tiga tahun sekolah di India, dia kembali ke Kampar. Melanjutkan perjuangannya. Membangkitkan semangat generasi.
Tokoh Muhammadyah
Abdul Latif Hasyim menyebut, Mahmoed Marzuki merupakah tokoh penting di organisasi Muhammadyah.
Sebab, untuk Riau dan Sumbar, begitu banyak jasanya untu mengembangkan organisasi Islam ini. Ada ratusan jumlah cabang di Kampar. Mulai kecamatan hingga desa.
"Pernah juga diangkat jadi Ketua Muhammadyah Sumbar. Di Sumbar, Mahmoed Marzuki dianggap sebagai 10 tokoh berpengaruh," kata dia.
Di Riau, Kampar khususnya, Mahmoed Marzuki membentuk semacam pergerakan pejuang. Anggotanya ada juga yang tergabung dalam Harimau Kampar.
- Di Hadapan Ribuan Buruh, Prabowo Dukung Marsinah Jadi Pahlawan Nasional
- Wacana Gelar Pahlawan untuk Pak Harto dan Bagaimana Menyikapinya
- Muncul Penolakan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Mensos Merespons Begini
- Pernyataan Terbaru Mensos soal Soeharto Pahlawan Nasional
- Soeharto Memenuhi Kriteria Jadi Pahlawan Nasional, tetapi Terganjal Hal Ini
- SMSI Gelar Seminar Nasional, Tunda Usulkan RM Margono Djojohadikusumo Jadi Pahlawan