Mahmoed Marzuki, Kaki Diikat, Kepalanya di Bawah, Dicambuk
Kisah Pahlawan yang Wafat di Usia Muda
Mengajak para perantau Kampar untuk ikut berjuang melawan penjajah di kampung halaman. "Ada orang Kuok yang dia temui di Pahang, Johor, dan sekitarnya," ujar dia.
Melihat semangat juang dan semangat menuntut ilmu Mahmoed Marzuki, para masyarakat Kampar di Malaysia kompak mengumpulkan dana untuk menyekolahkan anak muda ini.
"Dari Malaysia ini Mahmoed Marzuki berangkat ke India. Sekolah Islam dia di sana. Letingannya Buya Muchtar dari Kuok," kata dia.
Tiga tahun sekolah di India, dia kembali ke Kampar. Melanjutkan perjuangannya. Membangkitkan semangat generasi.
Tokoh Muhammadyah
Abdul Latif Hasyim menyebut, Mahmoed Marzuki merupakah tokoh penting di organisasi Muhammadyah.
Sebab, untuk Riau dan Sumbar, begitu banyak jasanya untu mengembangkan organisasi Islam ini. Ada ratusan jumlah cabang di Kampar. Mulai kecamatan hingga desa.
"Pernah juga diangkat jadi Ketua Muhammadyah Sumbar. Di Sumbar, Mahmoed Marzuki dianggap sebagai 10 tokoh berpengaruh," kata dia.
Di Riau, Kampar khususnya, Mahmoed Marzuki membentuk semacam pergerakan pejuang. Anggotanya ada juga yang tergabung dalam Harimau Kampar.
- Tuan Rondahaim Saragih Pantas Menerima Anugerah Pahlawan Nasional 2024
- Prof Endang Soetari Sebut Nama KH Abdul Halim Paling Tepat untuk Bandara Kertajati
- TNI AU Usulkan Surjadi Soerjadarma Sebagai Pahlawan Nasional
- Ganjar Usulkan Ulama KH Syaikhuna Badruzzaman Jadi Pahlawan Nasional
- Hamdalah, Ulama Karismatik Kudus KH Raden Asnawi Resmi Diusulkan jadi Pahlawan Nasional
- Anies Baswedan Sebut Aceh Tempat Lahirnya Pejuang Perubahan