Mahyudin: Demokrasi Indonesia Masih Berbiaya Mahal
Sabtu, 20 Oktober 2018 – 03:23 WIB

Wakil Ketua MPR Mahyudin, Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani (kiri ke kanan) menghadiri Press Gathering Pimpinan MPR bersama Wartawan Parlemen, Yogyakarta, Jumat (19/10). Foto: Ricardo/JPNN.com
"Saya sudah daftar, tiba-tiba keluar putusan MK. Seharusnya peraturan tidak boleh dikeluarkan di tengah jalan. Ini kacau, harusnya sebelum pertandingan," ungkap Mahyudin.
Akhirnya, Mahyudin membuat surat pengunduran diri dari kepengurusan Partai Golkar. "Nah, Pak OSO jadi ketua umum (Partai Hanura) sudah mundur, akhirnya saya dengan dicoret. Jadi demokrasi kta ini lapangan becek, rule belum jelas," ungkap Mahyudin.(boy/jpnn)
Mahyudin mengatakan demokrasi Indonesia masih berbiaya mahal. Hal itu menyebabkan tidak sedikit kepala daerah yang terjerat kasus hukum korupsi.
Redaktur : Boy
Reporter : Boy, Friederich
BERITA TERKAIT
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..