Mahyudin: Perlu Haluan Negara agar Pembangunan Lebih Terarah

Akibatnya ketika presiden, gubernur, dan bupati beda partai politik membuat pembangunan antara pusat dan daerah tak nyambung.
“Sekarang pembangunan hanya berdasarkan visi dan misi presiden atau kepala daerah," ungkapnya.
Dari sini ada keinginan untuk menghidupkan kembali haluan negara seperti GBHN. "Dengan adanya haluan negara maka pembangunan lebih terarah dan tak dilakukan semaunya sendiri," papar politikus dari Partai Golkar itu.
Kesadaran masyarakat lainnya dalam mengevaluasi reformasi adalah keinginan kembali mengangkat nilai-nilai Pancasila. Dalam masa reformasi, lembaga BP7 dibubarkan, Penataran P4 dan PMP ditiadakan.
“Sekarang kita sadar hal yang demikian perlu," ungkapnya. Mahyudin menyebut pada masa Taufiq Kiemas sebagai Ketua MPR, lembaga ini menghidupkan kembali Pancasila lewat sosialisasi.
Sering disampaikan dalam sosialisasi bahwa bangsa ini adalah bangsa yang majemuk. Untuk itu dalam kegiatan yang dilaksanakan di MTsN Samarinda, Mahyudin menuturkan perbedaan itu ada agar saling kenal.
“Dengan perbedaan mari kita saling dukung bukan saling hujat dan fitnah,” tegasnya.
Untuk membentuk generasi muda harapan bangsa, menurut Mahyudin, selain sosialisasi, nilai-nilai agama juga wajib diberikan kepada mereka. Pendidikan agama harus diberikan secara kafah.
Menurut Mahyudin, perlu menghidupkan kembali haluan negara seperti GBHN agar pembangunan lebih terarah dan tak dilakukan semaunya sendiri.
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..