Makin Ekstrem, Malaysia Bakal Kurung Sejumlah Daerah di Selangor dan Kuala Lumpur

Makin Ekstrem, Malaysia Bakal Kurung Sejumlah Daerah di Selangor dan Kuala Lumpur
Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yakoob. Foto: ANTARA Foto/FB

jpnn.com, PUTRAJAYA - Laju pertumbuhan kasus COVID-19 yang tak kunjung melambat direspons pemerintah Malaysia dengan kebijakan yang kian ekstrem.

Majelis Keselamatan Negara (MKN) Malaysia memutuskan untuk melaksanakan Perintah Kawalan Pergerakan Diperketatkan (PKPD) pada sejumlah daerah di Selangor dan Kuala Lumpur selama 14 hari mulai 3 Juli 2021 hingga 16 Juli 2021.

Menteri Pertahanan Datuk Seri Ismail Sabri Yakoob mengatakan pengurungan tersebut berdasarkan pertimbangan Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) kepada Musyawarah Komite Teknik MKN mengenai situasi COVID-19 di Selangor dan Kuala Lumpur.

"Kedua negeri (provinsi) ini menunjukkan tren infeksi yang tinggi. Selangor melaporkan rata-rata kasus harian COVID-19 antara 1,800 ke 1,900. Sedangkan rata-rata kasus harian di Kuala Lumpur adalah 600 ke 1,000 kasus. Selangor dan Kuala Lumpur melaporkan insiden kasus COVID-19 melebihi 12.1 per 100,000 penduduk," katanya dalam konferensi pers di Putrajaya, Jumat (2/7).

Dia mengatakan data kadar infeksi (R-naught) di kedua negeri ini masih pada 1.0 dan tidak menunjukkan trend penurunan.

"Situasi ini adalah membimbangkan apabila melihat kepadatan penduduk dan penularan tiga varian baru yang lebih ganas yaitu varian Beta B.1.351 (Afrika Selatan), Delta B.1.617.2 (India) dan Alpha B.1.1.7 (UK)," katanya.

Sejumlah daerah di Selangor yang dikurung adalah Daerah Petaling meliputi Petaling, Damansara, Sungai Buloh, Bukit Raja, Daerah Hulu Langat meliputi Hulu Langat, Ampang, Cheras, Kajang, Semenyih, Beranang.

Kemudian Daerah Sepang meliputi Dengkil, Labu dan Sepang, daerah Gombak meliputi Batu, Rawang, Setapak, Hulu kelang, Kuang. Daerah Kuala Langat meliputi Tanjung 12 (1), Tanjung 12 (2), Teluk Panglima Garang, Morib, Bandar, Jugra, Batu.

Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yakoob di Putrajaya, Jumat, mengatakan pengurungan tersebut berdasarkan pertimbangan Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM)

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News