Makin Terpojok, Kubu Trump Kembali Salahkan Media

Makin Terpojok, Kubu Trump Kembali Salahkan Media
Presiden Amerika Donald Trump. Foto: AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Tekanan bagi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan kubunya meningkat. Tapi, bukan Trump jika tidak punya strategi untuk mengelak.

Terkait dengan pemberitaan BuzzFeed News tentang kebohongan Michael Cohen, Trump dan timnya balik menyalahkan mantan pengacara pribadinya tersebut.

Kubu Trump menyangkal tudingan itu dengan merendahkan kredibilitas pemilik perusahaan taksi tersebut. Rudy Giuliani, pengacara pribadi Trump, menegaskan kembali pernyataan jaksa khusus Robert Mueller soal kebohongan Cohen.

''Kalau Anda sampai percaya Cohen, berarti saya bisa menjual Jembatan Brooklyn kepada Anda,'' ucapnya seperti dilansir The Guardian, Sabtu (19/1). Giuliani mengacu kepada kasus penipuan George C. Parker pada abad 1800-an.

Bersamaan dengan itu, Juru Bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders pun menyerang Cohen. Dia mendukung Giuliani. Menurut dia, Cohen hanya sedang menyanyikan lagu sumbang. Sebab, dia merasa sakit hati kepada Trump. ''Konyol,'' ungkapnya.

Lantas, bagaimana dengan Trump? Mantan host The Apprentice itu langsung menyalahkan media. Dia langsung menyerang BuzzFeed News lewat Twitter.

''Fake news adalah musuh sebenarnya rakyat. Ingat! BuzzFeed adalah penerbit cerita dossier Hillary Clinton dan Demokrat,'' ujar ayah Ivanka itu.

Tapi, siapa pun tidak bisa selamanya menutupi kebenaran. Dalam waktu dekat, menurut Reuters, Cohen bersaksi tentang skandal pilpres AS tersebut di hadapan senat. Itu setelah dia bersaksi di depan Komite Pengawasan House of Representatives pada 7 Februari. Sesi itu bakal disiarkan langsung oleh media. (bil/c19/hep)


Berita Selanjutnya:
Dungu

Donald Trump dan antek-anteknya kempali menyalahkan media. Kali ini terkait pemberitaan yang menyebut bahwa presiden Amerika Serikat itu memaksa pengacaranya berbohong di hadapan kongres


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News