Maksimalkan Wakaf untuk Pembangunan Infrastruktur

jpnn.com, JOGJA - Total aset wakaf dalam bentuk properti atau lahan berdasarkan data Dewan Wakaf Indonesia hingga Januari 2017 mencapai 4,4 miliar meter persegi.
Sementara itu, nilai ekonominya diperkirakan menembus Rp 370 triliun.
Namun, sebagian besar lahan wakaf tersebut hanya digunakan untuk pembangunan sekolah, masjid, atau pemakaman umum.
Menurut Menkeu Sri Mulyani Indrawati, lahan wakaf itu bisa memberikan manfaat lebih bagi masyarakat jika digunakan untuk properti yang menghasilkan keuntungan.
’’Nilai ekonomi dari properti wakaf dapat dimaksimalkan. Ada inisiatif di masyarakat untuk meningkatkan produktivitas aset endowment dengan menyewakan aset tersebut kepada pihak yang berkepentingan atau digunakan untuk berbagai kegiatan ekonomi seperti pertanian dan peternakan,’’ kata Sri dalam Annual Islamic Finance Conference di Jogjakarta, Rabu (22/8).
Sri juga menyinggung wakaf dalam bentuk uang tunai atau wakaf cash.
Dia menilai pengelolaan wakaf cash masih jauh dari potensi yang ada.
’’Jika kita bisa memaksimalkan koleksi wakaf uang, saya yakin ini akan sangat membantu pemerintah dalam mewujudkan proyek pembangunan berkelanjutan dan berkontribusi terhadap program pengurangan kemiskinan dan ketidaksetaraan,’’ tuturnya.
Total aset wakaf dalam bentuk properti atau lahan berdasarkan data Dewan Wakaf Indonesia hingga Januari 2017 mencapai 4,4 miliar meter persegi.
- Versi IndoStrategi, Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Nilai Performa Tertinggi
- Kemenag Percepat Sertifikasi Tanah Wakaf di Jateng, 53% Sudah Bersertifikat
- Gunung Kidul Jadi Lokasi Perdana Proyek Wakaf Strategis Kemenag
- Siasat Sri Mulyani untuk Meredam Tarif Resiprokal Amerika Serikat
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik
- Kemenag dan MOSAIC Terus Dorong Ekosistem Hutan Wakaf di Indonesia