Malaysia Tekor Rp 8 Miliar per Hari Gegara Lockdown COVID-19
Jumat, 06 November 2020 – 05:15 WIB

Warga beraktivitas di kawasan Pudu, Kuala Lumpur. Kawasan itu tempat pedagang dan pekerja warga asing tinggal menjadi klaster baru penularan COVID-19. Foto: ANTARA Foto/Rafiuddin Abdul Rahman/aww
Hakikatnya, ujar dia, kita perlu hidup bersama (co-exist) dengan COVID-19 untuk satu jangka waktu yang tidak dapat direncanakan berapa lama lagi.
PKP di Malaysia dimulai 18 Maret 2020 dan sudah melalui tujuh fase perpanjangan hingga saat ini. (ant/dil/jpnn)
Malaysia mengalami kerugian besar karena kebijakan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) alias lockdown untuk membendung COVID-19.
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Biaya Haji Indonesia Lebih Mahal dari Malaysia
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- 45 PMI Dipulangkan dari Malaysia Melalui Pelabuhan Dumai, Ada yang Sakit Kulit