Maliki Tuntut Penghitungan Ulang

Maliki Tuntut Penghitungan Ulang
Nuri al-Maliki. Foto: Getty Images/AFP.
Tapi, Maliki berpendapat kalau perhitungan ulang itu perlu, demi melindungi stabilitas politik dan mencegah timbulnya kekerasan di wilayah Irak. Pernyataan sang PM incumbent itu jelas bertentangan dengan apa yang dikatakannya pekan lalu, ketika aliansi yang dipimpinnya masih unggul. Kala itu dia menyebutkan kalau keluhan terhadap perhitungan suara tak akan mempengaruhi hasil pemilu.

Kendati ditolak IHEC, nyatanya Presiden Jalal Talabani justru mendukung permintaan kubu Maliki tersebut. Dia pun meminta agar penghitungan diulang secara manual di beberapa provinsi.

Pekan lalu, saat penghitungan suara masih 60 persen, Maliki tercatat memimpin di 18 provinsi, termasuk Baghdad yang memiliki jumlah pemilih terbanyak. Maliki juga unggul di enam provinsi di bagian selatan Negeri 1001 Malam itu, yang didominasi warga Syiah, etnis mayoritas di Irak.

Sedangkan Allawi memimpin di lima provinsi yang didominasi Sunni dan diperkirakan juga memperoleh kemenangan di beberapa area yang didominasi Syiah. Setiap kubu bersaing ketat untuk memperoleh suara terbanyak. Di Irak, untuk dapat membentuk pemerintahan tanpa harus berkoalisi, diperlukan 163 kursi di DPR. (war/ttg)

BAGHDAD - Penghitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) Irak yang berlangsung 7 Maret lalu telah mencapai 95 persen dari total keseluruhan, hingga Senin


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News