Mangindaan Kesulitan Atur Dokter

Mangindaan Kesulitan Atur Dokter
Mangindaan Kesulitan Atur Dokter
JAKARTA- Menteri Negara PAN&RB EE Mangindaan mengakui kesulitan untuk mengatur maupun mendistribusikan tenaga medis, terutama dokter spesialis hingga kedaerah-daerah. Pasalnya, kata Mangindaan, tenaga medis terutama untuk dokter spesialis banyak yang tidak tertarik untuk mengabdikan diri ke daerah, apalagi daerah terpencil.

"Sekalipun pemerintah telah memberikan sejumlah kemudahan, maupun pemberian intensif tinggi sedikit sekali dokter yang berminat apalagi mendaftar, "kata Mangindaan kepada JPNN di Jakarta, Jumat (12/11). Meski diberikan insentif tinggi dan tanpa tes, namun tenaga dokter spesialis yang bersedia mengabdi di daerah sangat minim. Bahkan banyak formasi dokter spesialis di daerah-daerah terpencil nihil pelamar.

"Jujur saja saya benar-benar pusing mengatur tenaga medis di daerah. Sebenarnya dokter spesialis banyak, tapi mereka ogah ke daerah meski kita berikan insentif tinggi," kata Mangindaan dalam konpres, Jumat (12/11). Dia menambahkan, rata-rata kepala daerah meminta formasi dokter spesialis karena kekurangan tenaga medis. Begitu formasi itu ditawarkan ke daerah yang kelebihan dokter seperti DKI Jakarta, mereka menolak.

"Pernah ada kelompok dokter dari Jakarta datang ke Kementerian PAN&RB menanyakan tentang pengangkatan CPNS untuk dokter tanpa tes. Begitu kami bilang yang tanpa tes itu untuk penempatan di daerah, para dokter ini spontan menolak. Mereka lebih memilih jadi dokter swasta ketimbang dokter PNS. Kalau sudah begini bagaimana saya tidak pusing," keluhnya.

JAKARTA- Menteri Negara PAN&RB EE Mangindaan mengakui kesulitan untuk mengatur maupun mendistribusikan tenaga medis, terutama dokter spesialis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News