Mantan Presiden Korsel Kim Dae-jung Wafat
Selasa, 18 Agustus 2009 – 13:23 WIB
SEOUL - Mantan presiden Korea Selatan (Korsel) Kim Dae-jung, diberitakan baru saja wafat dalam usia 83 tahun di rumah sakit di Seoul. Seperti dirilis BBC, yang mengutip AFP bersumberkan dari keterangan pihak rumah sakit, Kim yang dirawat karena penyakit pneumonia, dipastikan meninggal setelah menderita gagal jantung, sekitar pukul 13.43, Selasa (18/8) waktu setempat. Sebagaimana ditulis New York Times pula, tahun 2000 lalu, Kim yang oleh lawan-lawannya sempat disebut sebagai komunis, mengambil langkah strategis dengan berangkat ke Pyongyang untuk menemui pemimpin Korut Kim Jong-il. Itu merupakan pertemuan tingkat tinggi pertama antara pemimpin kedua negara di Semenanjung Korea tersebut. Pertemuan itu kemudian mengarah pada gencatan senjata kedua negara, yang hingga saat itu secara teknis masih 'dalam perang' karena belum sekalipun ada perjanjian damai sejak akhir Perang Korea tahun 1953.
Salah seorang juru bicara RS Severance - nama rumah sakit tempat Kim dirawat - menjelaskan, bahwa jantung mantan presiden pendahulu Roh Moo-hyun (yang justru meninggal duluan karena bunuh diri Mei lalu, Red) itu, mulai berhenti berfungsi sekitar pukul 13.35 waktu setempat. Hingga akhirnya beberapa menit kemudian, kendati tim medis berupaya mengembalikan fungsinya, jantung Kim pun benar-benar berhenti.
Baca Juga:
Kim sendiri, yang terpilih sebagai presiden Korsel pada Desember 1997 dan menjabat selama periode 1998-2003, dikenal sebagai tokoh yang berupaya mewujudkan demokrasi serta penyatuan dengan (Korea) Utara. Ia sendiri sudah pernah selamat dari beberapa ancaman terhadap hidupnya (antara lain hukuman mati dan percobaan pembunuhan sebelum menjabat presiden, Red), serta pada tahun 2000 lalu malah dianugerahi hadiah Nobel berkat upayanya memperbaiki hubungan dengan Korut.
Baca Juga:
SEOUL - Mantan presiden Korea Selatan (Korsel) Kim Dae-jung, diberitakan baru saja wafat dalam usia 83 tahun di rumah sakit di Seoul. Seperti dirilis
BERITA TERKAIT
- Israel Siap Menyerbu Rafah, Gaza Bakal Makin Berdarah
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- Invasi Israel Mencapai Hari ke-200, Jumlah Korban Tewas Tembus 34 Ribu Jiwa
- 33 Ribu Pasukan NATO Siaga di Dekat Perbatasan Rusia
- WNI di Taiwan Diminta Waspadai Gempa Susulan
- Krisis Kemanusiaan di Ukraina Tak Kunjung Usai Akibat Invasi Rusia