Mantap, Gus Menteri Terbitkan Buku SDGs Desa Seri Pertama

Mantap, Gus Menteri Terbitkan Buku SDGs Desa Seri Pertama
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar atau Gus Menteri. Foto: Humas Kemendes PDTT.

Gus Menteri menyampaikan terima kasih kepada penerbit Yayasan Obor Indonesia yang telah menerbitkan buku SDGs Desa karyanya tersebut. Gus Menteri mengatakan bahwa ia merasa tersanjung.

"Saya merasa tersanjung menjadi bagian dari penulis pustaka Obor Indonesia. Saya juga ucapkan terima kasih kepada seluruh tim dan dukungan  dari sejumlah pihak karena buku ini juga tidak akan bisa lahir tanpa kerja bareng dengan tim, dan tanpa dukungan dari berbagai pihak," katanya yang turut hadir dalam peluncuran buku SDGs Desa itu.

Gus Menteri menjelaskan, gagasan SDGS Desa muncul karena adanya permasalahan yang cukup lama dihadapi oleh desa yakni terkait arah pembangunan di desa yang masih belum jelas.

Menurutnya, gagasan muncul terkait adanya SDGs yang sudah ditentukan PBB. Dari SDGs global itu, di Indonesia diterapkan dengan adanya Perpres Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

"Akhirnya saya yakin bahwa kami akan menemukan satu model yang bisa dijadikan oleh para kepala desa, pegiat desa, aktivis pembangunan desa dan lainnya untuk menentukan arah tujuan pasti desa ini mau dibawa kemana dengan munculnya gagasan SDGs Desa," ungkapnya.

Gus Menteri menyampaikan pada SDGs global maupun nasional terdapat 17 tujuan yang akan dicapai. Namun, kata dia, Kemendes PDTT menghadirkan kebijakan SDGs Desa yang terdapat 18 tujuan yang akan dicapai. Jadi, dia menegaskan, pihaknya menambahkan satu tujuan yang diraih guna menjamin agar pembangunan desa tidak mengabaikan aspek kultural dan keagamaan.

Adapun 18 poin SDGs Desa adalah desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, desa sehat dan sejahtera, pendidikan desa berkualitas, keterlibatan perempuan desa, desa layak air bersih dan sanitasi, desa berenergi bersih dan terbarukan, pertumbuhan ekonomi desa merata, infrastruktur dan inovasi desa sesuai kebutuhan.

Kemudian, desa tanpa kesenjangan, kawasan permukiman desa aman dan nyaman, konsumsi dan produksi desa sadar lingkungan, desa tangkap  perubahan iklim, desa peduli lingkungan laut, desa peduli lingkungan darat, desa damai berkeadilan, kemitraan untuk pembangunan desa dan kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaftif.

Ketua Yayasan Obor Indonesia Kartini Nurdin mengatakan buku SDGS Desa yang ditulis Gus Menteri ini merupakan konsep dan pemikiran pembangunan desa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News