Mantap, Produk Industri Kerajinan dari Warga Binaan Lapas Cikarang Tembus Pasar Italia

Mantap, Produk Industri Kerajinan dari Warga Binaan Lapas Cikarang Tembus Pasar Italia
Salah satu kerja pokja warga binaan Lapas Cikarang untuk home industry. Foto : DitjenPAS

“Karena ada juga yang statusnya masih tahanan, atau sedang menjalani isolasi karena pelanggaran, mereka belum bisa berpartisipasi.”

Alhasil, prestasi yang telah dicapai pun sangat beragam. Lapas Cikarang atau Lacika dalam sebutan akrab para warga binaannya, telah memenuhi keperluan banyak kedai kopi dengan set meja barista dan peralatan minum kopi dari kayu.

Belum lagi setidaknya 1.700 potong roti yang dihasilkan Pokja Bakery dalam sehari dengan berbagai varian.

“Sebagian buat kebutuhan internal, sebagian kami pasok ke lapas-lapas lain di Jabodetabek. Ada juga yang kami jual di jaringan wara laba,” kata Stephanus, penanggung jawab Pokja Bakery, menyebut sebuah jaringan retailer nasional.

“Pasar Swalayan Sarinah juga memesan banyak produk Pokja industri kreatif,” kata kadek. “Malahan ada satu lukisan warga binaan kami yang saat ini terpajang di Sarinah.”

Kreativitas warga binaan diberi kesempatan seluas-luasnya untuk berkembang. Wajar bila itu membuat Lacika tidak hanya telah memiliki album berisikan lagu-lagu berbagai genre yang 100 persen ciptaan para binaan.

Lapas itu pun memproduksi aneka makanan yang tak jarang membuat kita terperanjat pada awalnya. Silakan coba gurihnya emping singkong, lezatnya steak daun beluntas, atau dodol buah mangrove alias bakau.

Nama-nama yang bisa membuat orang terperanjat pada awalnya itu merupakan kreasi Pokja Tata Boga di lapas tersebut.

Saat ini sekitar 864 warga binaan Lapas Cikarang aktif bergabung di berbagai pokja industri yang ada.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News