Manuver Romy Dekati PDIP Sinyal Perpecahan KIB?
Oleh: Zaenal A Budiyono*
Sementara, Erick terus meningkatkan elektabilitasnya di barisan cawapres.
PAN yang menghadapi “hantu” parliamentary threshold (PT) 4 persen, tentu ingin mematahkan mitos survei tersebut sesegera mungkin.
Setelah dikalkulasi oleh dapur PAN, kemunculan figur capres yang tepat berpotensi mendorong elektabilitas partai berlambang matahari tersebut.
Masalahnya, Golkar dan PPP tidak sejalan dengan manuver tersebut, karena sejauh ini Golkar masih bertahan dengan nama Airlangga Hartarto sebagai capres.
Sementara, PPP makin dekat ke Sandiaga Uno untuk mendampingi Ganjar.
Beragamnya kepentingan ketiga parpol tersebut, yang kemudian disimpulkan oleh Romy bahwa KIB jalan di tempat dan bahkan rawan pecah.
Benarkah demikian? Sejauh mana peluangnya?
Pertama, apa yang dilakukan PAN dengan meresmikan GP-Erick bukanlah kejutan berarti, karena pasangan ini sudah beredar di ruang publik sejak beberapa bulan lalu.
Romy menyebut KIB bisa pecah. Romy juga mengeklaim ada ajakan dari PDIP kepada PPP untuk membangun koalisi bersama.
- Soal Kehilangan Suara di Papua Tengah & Pegunungan, PPP Duga Ada Permainan Oknum
- PDIP Tolak Revisi UU Kementerian Negara, PAN Mengingatkan: Ada Mekanisme
- Soal Usulan Pembentukan Presidential Club, Mega Sedang Lakukan ini
- Teruntuk Prabowo, Hasto Sebut PDIP Paling Konsisten Menjabarkan Gagasan dan Cita-cita Bung Karno
- PDIP Beri Ganjar Tugas Baru di Pilkada Serentak 2024
- Jelang Pilkada 2024, Ketua DPW PPP Banten Rapatkan Barisan