Marah Harian

Oleh: Dahlan Iskan

Marah Harian
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - ANDA pun punya pengalaman serupa ini: diperlakukan kejam oleh seseorang tetapi akhirnya berterima kasih kepada orang tersebut.

Begitu juga drh Indro Cahyono –teman akrab Anda itu.

Tanpa Dr Lies Parede, Indro tidak bisa jadi peneliti virus yang hebat seperti sekarang ini.

Baca Juga:

Ia ingat benar ketika pertama menjadi pegawai departemen pertanian. Ia ditempatkan di Balai Penelitian Hewan (Vetaria). Di Bogor.

Hari itu Indro ingin menghadap seniornya. Untuk minta arahan apa yang harus dikerjakan. Sang senior cuek-bebek. Cenderung ketus. Sinis. Merendahkan.

Akhirnya Indro tahu. Pegawai-pegawai di situ yang memberi tahu. Sifat Dr Lies memang begitu. Bahkan dia itu tidak suka bicara dengan siapa pun.

Baca Juga:

Indro pun sedikit terhibur. Tidak sendirian. Ia terus berusaha mendekati Dr Lies. Tidak putus asa. Tidak mengambek.

Ia tahu bahwa Dr Lies memang orang hebat. Dr Lies jagoan dalam melakukan riset. Tidak terbantahkan.

Indro Cahyono tahu bahwa Dr Lies Parede memang orang hebat. Dr Lies jagoan dalam melakukan riset. Tidak terbantahkan. dia penemu vaksin flu burung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News