Marak Penimbunan BBM Bersubsidi
Minggu, 12 Juni 2011 – 07:27 WIB
Disebutkan pulu, penimbunan biasanya dilakukan pada waktu khusus. Yakni, pada jadwal shift karyawan yang memang tak patuh pada aturan alias nakal, juga pada jam-jam tertentu (pukul 6 pagi dan pukul 20.30) dengan menggunakan motor yang memiliki tangki penampung BBM mencapai 12 hingga 15 literan, yang biasanya terlengkapi pada merek motor tertentu. “Coba saja Mas, di jam-jam itu perhatikan pasti banyak berjejer motor besar yang tak hanya sekali ngisi (BBM) tapi, sampai 5-6 kali ngisi,” jelasnya.
“Karyawan SPBU-nya pun milih-milih pengepul. Jadi, yang diterima ngisi full tank itu hanya pengepul yang mau ngasih uang Rp 5 ribu. Sementara yang ngasih dibawah itu, takkan dilayani. Saya sempat mencobanya Mas, coba ngasih Rp 3 ribu eh ditolak mentah-mentah,” lengkapnya. Alhasil, untuk melanjutkan usaha BBM ecerannya, Nry pun memilih membeli BBM bersubsidi jenis premium ke SPBU yang dibenarkan membeli dalam kemasan jeriken. (ndy/awa/jpnn)
TARAKAN – Penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium marak terjadi di sentra pelayanan bahan bakar umum (SPBU) Kota Tarakan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Naik 12,94 Persen, Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai USD 503,09 Juta
- Himpitan Kegiatan Hulu Migas dengan Lahan Pertanian Harus Segera Diselesaikan
- Menko Airlangga Sampaikan 3 Isu Penting Saat Berbicara di OECD
- Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Masih Melambat, tetapi Tetap Prospektif
- HINT Ciptakan Parfum Aroma Futuristik lewat Teknologi AI
- RUPST Tahun Buku 2023: Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun