Marak Pungli di Pelabuhan Torobulu

Marak Pungli di Pelabuhan Torobulu
Marak Pungli di Pelabuhan Torobulu
KENDARI - Belum tuntas polemik terminal bayangan, Dinas Perhubungan (Dishub) Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menuai sorotan. Permasalahanya, adanya pungutan liar (pungli) terhadap masyarakat saat melakukan penyeberangan di Pelabuhan Torobulu Konawe Selatan (Konsel).

Diantara pungli itu, pembiayaan retribusi muatan kapal kendaraan roda empat. Seharusnya, ongkos untuk kendaraan golongan tiga Rp 5 ribu. Namun, petugas Dishub setempat membebankan hingga Rp 25 ribu. Lalu, proses retribusi jasa pemeliharaan dermaga setiap unit mobil juga dibebankan Rp 2500. Sementara, tidak ada pemeliharaan yang bisa membuat masyarakat merasa nyaman. Misalnya, fasilitas sarana umum, mushollah, dermaga dan lainya.

"Dikemanakan uangnya. Kami, bingung kenapa tidak ada tindakan yang tegas. Padahal persoalan ini, sudah berlangsung lama. Ini adalah pungli yang harus disikapi serius agar tidak berlarut-larut. Kenapa ada retribusi sementara pelayanan dermaga amburadul,"ujar Hasanudin korlap Aliansi Pemuda Pelajar (AP-2) Sultra saat melakukan orasi digedung DPRD Sultra kemarin.

Bukan hanya itu kata Hasanudin, fasilitas umum yang seharusnya dijadikan ruang tunggu, kini sudah berubah fungsi menjadi lahan bisnis. Faktanya, kantin sudah menjamur kemana-mana. Lalu, Mushallah yang ada sangat tidak terawat, bahkan untuk jembatan Lainea-Latawe sangat tidak layak.

KENDARI - Belum tuntas polemik terminal bayangan, Dinas Perhubungan (Dishub) Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menuai sorotan. Permasalahanya, adanya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News