Mari Belajar Melindungi Konservasi Alam Lewat 13 Kisah

Mari Belajar Melindungi Konservasi Alam Lewat 13 Kisah
Rangkaian kegiatan Hari Konservasi Alam Nasional. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Kawasan Konservasi, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meluncurkan buku bunga rampai kisah sukses pemulihan ekosistem di kawasan konservasi.

Peluncuran buku ini bertepatan dengan kegiatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2018 di Taman Wisata Alam Batu Putih Tangkoko, Provinsi Sulawesi Utara.

"Buku tersebut hadir untuk memperkaya pengetahuan dalam pengembangan inovasi pemulihan ekosistem serta mengidentifikasi berbagai faktor kunci yang bisa mempercepat pemulihan ekosistem di kawasan konservasi," Dirjen KSDAE KLHK Wiratno.

Dalam penyusunan buku tersebut, Direktorat Kawasan Konservasi KSDAE bekerja sama dengan World Resources Institute (WRI) Indonesia, sebuah lembaga penelitian independen bidang lingkungan hidup. 

Kawasan konservasi Indonesia seluas 27,2 juta ha menyimpan sumber daya alam yang melimpah, seperti air dan keanekaragaman hayati, sehingga perlu untuk dilestarikan.

Sayangnya, tekanan kerusakan terhadap kawasan konservasi di Indonesia masih tinggi, disebabkan faktor alam dan aktivitas manusia, seperti kebarakan hutan, pembalakan dan perburuan liar serta serangan hama dan penyakit.

Menurut Suyatno Sukandar, Direktur Kawasan Konservasi, Direktorat Kawasan Konservasi dan Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam memperkirakan kerusakan di dalam kawasan konservasi yang didasarkan pada perhitungan open area seluas 2.011.000 ha atau 7,4% dari total luas kawasan.

Luasnya indikasi kawasan terdegradasi ini bisa berdampak pada terganggunya fungsi ekosistem kawasan konservasi.

Ditjen KSDAE KLHK meluncurkan buku bunga rampai kisah sukses pemulihan ekosistem di kawasan konservasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News