Mari Mengenal Sejarah Batik Indonesia

Mari Mengenal Sejarah Batik Indonesia
Muryawati, pemilik batik Sekar Kedaton saat menjelaskan motif batik pada Komunitas Perempuan Pelestari Budaya (KPPB) di Haris Suites FX Sudirman, Jakarta. Foto: Djainab Natalia Saroh/jpnn

Selain menjelaskan tentang sejarah batik, Muryawati juga menerangkan asal mula penggunaan nama batik.

Dia mengungkapkan, nama batik berasal dari kata 'hambatik/ambatik' yang artinya orang-orang yang pekerjaannya selalu membuat titik-titik.

"Kalau orang Belanda dulu bilangnya batex, tex itu dari kata tekstil dan wax. Tapi di sini kemudian yang dijadikan istilah baku adalah batik, karena selalu membuat titik-titik," jelas Muryawati sembari menunjukkan beberapa motif batik.

Masih menurut Muryawati, motif-motif batik itu memiliki beragam makna. Motif parang atau lereng misalnya, memiliki makna ajaran bagi seorang pemimpin, sedangkan motif nitik dan truntum melambangkan kasih sayang yang abadi.

Selain itu, kata Muryawati, ada pula motif lung yang bermakna keindahan, motif semen yang bermakna ajaran Hasto Broto dan motif pinggiran sebagai kelengkapan ritual lingkar atau daur hidup seseorang.

"Betapa indah dan luhurnya makna yang terkandung di balik setiap motof batik, dan ini penting untuk diketahui masyarakat termasuk generasi muda agar mereka tak hanya bangga mengenakan batik, tapi juga tahu fungsinya mengenakan batik," tandasnya.

Seperti diketahui, batik merupakan kain tradisional Indonesia ini suadh ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpiece of The oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009. (mg7/jpnn)


Komunitas Perempuan Pelestari Budaya (KPPB) menunjukkan kepeduliannya terhadap pelestarian budaya Indoensia melalui edukasi tentang filosofi batik.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News