Ma'ruf Amin Diserang, Ansor dan Banser Siaga Satu

Ma'ruf Amin Diserang, Ansor dan Banser Siaga Satu
Banser NU. Foto: dok jpnn

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku keberatan atas kesaksian Ma'ruf soal telepon dari Presiden  keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Terutama soal tak adanya penulisan pekerjaan Ma'ruf yang pernah menjabat Watimpres era Presiden SBY di dalam berita acara pemeriksaan.

"Jelas saudara saksi menutupi riwayat pernah menjadi Watimpres Susilo Bambang Yudoyono," ujar Ahok setelah mendengarkan kesaksian Ma'ruf di Auditorium Kementan, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (31/1).

Mantan politikus Partai Gerindra ini juga menyebut Ma'ruf bertemu dengan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni di Kantor PBNU pada 7 Oktober 2016.

Sebelum pertemuan itu, Ahok menduga Ma'ruf sempat menerima telepon SBY pada 6 Oktober 2017.

"Dan tanggal 7 Oktober dan tanggal 6 Oktober ada bukti nelepon untuk diminta dipertemukan. Artinya saksi sudah tidak pantas jadi saksi," tegas Ahok. (cr2) 


Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Coumas kecewa terhadap kata-kata Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maupun


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News