Ma'ruf dan Sandi Adu Strategi Pengembangan Riset Menuju 2045
Sandi merespons, dan tidak setuju dengan upaya menambah lembaga riset. Dia mengatakan bahwa menambah jumlah lembaga riset berarti terjadi penambahan birokrasi.
"Menambah jumlah lembaga yang menangani bidang riset, menurut hemat kami, nuwun sewu kiai, menambah birokrasi," kata Sandi.
Bagi Prabowo - Sandi, kuncinya adalah kolaborasi. Mereka memastikan dunia usaha mendapat insentif jika investasi di bidang riset. "Baik insentif fiskal dan nonfiskal," tegasnya.
Dia mengatakan sekarang ini banyak hasil riset tidak digunakan. Sandi ke depan akan memastikan hasil riset digunakan dunia usaha.
Pemerintah, kata Sandi, harus memasilitasi bagaimana pembangan dan inovasi bidang riset.
"Saya yakin anak Indonesia pintar-pintar, mereka memancarkan optimisme. Mereka ingin diberikan peluang untuk maju. Kami yakin Indonesia makmur bersama Prabowo - Sandi," paparnya.
Kiai Ma'ruf balik merespons. Dia meluruskan bahwa pihaknya bukan ingin menambah, tetapi mengefisienkan lembaga riset. "Kami menyatukan lembaga yang menangani riset," katanya.
Pihaknya memang berencana mengikutsertakan semua pihak, terutama pemerintah, akademisi serta dunia usaha dan industri (dudi). "Maka riset akan semakin berkembang menjadi suatu riset yang membangun Indonesia ke depan," pungkasnya. (boy/jpnn)
Kiai Ma'ruf mengatakan akan mengembangkan riset dengan mengoordinasikan semua alokasi dana
- Gibran Minta Peraturan Soal Gim Daring Lebih Diperketat
- Sandiaga Uno: Tindak Tegas Pungli di Tempat Wisata
- Apresiasi Festival Semarapura, Menparekraf Ajak Turis Jadi Rojali
- Sandiaga Uno Ingin Labuan Bajo Menjadi Green Tourism Destination
- Wapres Ma’ruf Amin Adakan Halalbihalal Idulfitri 1445 H, Sejumlah Menteri Hadir
- Gandeng Kemenparekraf, Mudik Bareng MS GLOW 2024 Berangkatkan 500 Pemudik