Maruto Bukan Mahasiswa Menonjol

Mertua Tuntut Putrinya Kembali

Maruto Bukan Mahasiswa Menonjol
Maruto Bukan Mahasiswa Menonjol
SEMARANG - Maruto Jati Sulistyo, 29, orang yang diduga tangan kanan Noordin M. Top, masih sulit ditemukan jejaknya. Warga Pramuka RT 04 RW 06, Dusun Gedangan, Kelurahan Boja, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, itu masih dicari polisi.

Pria kelahiran Klaten 20 April 1980 itu pernah tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang pada 1999. Para dosen melihat Maruto sebagai sosok pendiam dan tidak memiliki prestasi menonjol.

Wakil Dekan I FK Unissula dr Iwang Yusuf mengaku pernah mengajar Maruto untuk mata kuliah biologi medis. "Saat menerima materi pelajaran, Maruto memang lebih banyak diam. Selain itu, dia jarang ikut berbagai kegiatan kampus," jelas dr Iwang. Menurut dia, Maruto lebih menonjol pada mata kuliah fisika dan agama.

Selama kuliah, Maruto tinggal di Perum Kini Jaya No 36 RT 2 RW 4 Semarang. Dia adalah lulusan SMAN 3 Semarang 1998, tapi baru mendaftar ke Unissula setahun kemudian dengan nilai STTB 76. Ditambahkan oleh Wakil Dekan III dr Pujiati Abbas SpA, Maruto kuliah di Unissula hingga semester 6. Dia telah menempuh 140 satuan kredit semester (SKS). "IPK (indeks prestasi kumulatif) Maruto sekitar 2,5," jelas Pujiati.

SEMARANG - Maruto Jati Sulistyo, 29, orang yang diduga tangan kanan Noordin M. Top, masih sulit ditemukan jejaknya. Warga Pramuka RT 04 RW 06, Dusun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News