Marzuki Akui Komunikasi DPR Buruk

Refleksi DPR 2010

Marzuki Akui Komunikasi DPR Buruk
Marzuki Akui Komunikasi DPR Buruk
Dengan adanya rumah aspirasi, suara rakyat yang masuk bukan merupakan konstituen partai tertentu. Masing-masing elemen rakyat diharapkan bisa memberikan suaranya melalui rumah aspirasi itu, tanpa batasan warna partai. "Ada pembahasan lintas fraksi di sana," sebutnya.Demikian halnya dengan dana aspirasi. Menurut Marzuki, fungsi dana aspirasi adalah memperjuangkan pembangunan untuk rakyat melalui pemerintah. Dana aspirasi adalah forum bagi DPR untuk menyampaikan berbagai keluhan rakyat, atas sektor riil. "Belum-belum DPR dibilang makan duit rakyat," ujarnya menerangkan.

Saat ini, kata Marzuki, ruang untuk memperjuangkan itu juga belum ada. Yang ada, anggota dewan berjuang sendiri-sendiri dengan mengatasnamakan pribadi untuk turun langsung ke masyarakat. "Sekarang yang hanya bisa dilakukan, turun kebawah bagi2 sembako," sorotnya.

Dia menegaskan, konsep yang digulirkan DPR itu sudah bagus. Namun, pihak-pihak yang menyampaikan sejumlah rencana DPR itu kurang memahami konsep. Sehingga, yang terjadi konsep itu menjadi bumerang negatif bagi DPR. "Siapa yang berhak menyampaikan, ya BURT," tandasnya.

Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menilai, ekspektasi publik atas DPR periode baru sebenarnya tinggi. Memasuki tiga hingga empat bulan pertama masa kerja, DPR sibuk melakukan investigasi kasus Century. "Ada harapan tinggi dari publik saat itu," kata Salang di tempat yang sama.

JAKARTA - Berbagai kritikan atas kinerja DPR RI menimpa lembaga legislatif itu sepanjang tahun 2010. Ketua DPR RI Marzuki Alie menilai masih rendahnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News