Marzuki Akui Komunikasi DPR Buruk
Refleksi DPR 2010
Jumat, 24 Desember 2010 – 05:44 WIB
Dengan adanya rumah aspirasi, suara rakyat yang masuk bukan merupakan konstituen partai tertentu. Masing-masing elemen rakyat diharapkan bisa memberikan suaranya melalui rumah aspirasi itu, tanpa batasan warna partai. "Ada pembahasan lintas fraksi di sana," sebutnya.Demikian halnya dengan dana aspirasi. Menurut Marzuki, fungsi dana aspirasi adalah memperjuangkan pembangunan untuk rakyat melalui pemerintah. Dana aspirasi adalah forum bagi DPR untuk menyampaikan berbagai keluhan rakyat, atas sektor riil. "Belum-belum DPR dibilang makan duit rakyat," ujarnya menerangkan.
Baca Juga:
Saat ini, kata Marzuki, ruang untuk memperjuangkan itu juga belum ada. Yang ada, anggota dewan berjuang sendiri-sendiri dengan mengatasnamakan pribadi untuk turun langsung ke masyarakat. "Sekarang yang hanya bisa dilakukan, turun kebawah bagi2 sembako," sorotnya.
Dia menegaskan, konsep yang digulirkan DPR itu sudah bagus. Namun, pihak-pihak yang menyampaikan sejumlah rencana DPR itu kurang memahami konsep. Sehingga, yang terjadi konsep itu menjadi bumerang negatif bagi DPR. "Siapa yang berhak menyampaikan, ya BURT," tandasnya.
Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menilai, ekspektasi publik atas DPR periode baru sebenarnya tinggi. Memasuki tiga hingga empat bulan pertama masa kerja, DPR sibuk melakukan investigasi kasus Century. "Ada harapan tinggi dari publik saat itu," kata Salang di tempat yang sama.
JAKARTA - Berbagai kritikan atas kinerja DPR RI menimpa lembaga legislatif itu sepanjang tahun 2010. Ketua DPR RI Marzuki Alie menilai masih rendahnya
BERITA TERKAIT
- Sistem Pemilu Perlu Dievaluasi, Begini Alasannya
- Prabowo Bicara Program Makan Siang Gratis di Hadapan Investor Asing
- Apresiasi Dukungan Masyarakat Jateng, Sudaryono: Ini Nikmat dari Allah
- Demi UMKM, Pemprov Harus Tertibkan Alfamart dan Indomaret di Jakarta
- Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Ditetapkan Jadi Calon Kepala Daerah
- Penambahan Jumlah Kementerian Penting Pertimbangkan 2 Hal