Marzuki Akui Komunikasi DPR Buruk
Refleksi DPR 2010
Jumat, 24 Desember 2010 – 05:44 WIB
Namun, memasuki bulan kelima, DPR mulai melakukan berbagai blunder. DPR mulai menuntut adanya dana aspirasi. Belum selesai dana aspirasi, muncul dana desa dengan rencana alokasi Rp 1 miliar per desa. "Blunder semakin parah dengan rumah aspirasi, Kunker luar negeri, dan masalah anggota DPR yang bolos," sorot Salang.
Bolosnya anggota DPR, bagi Salang adalah blunder terbesar. Pada tahun pertama masa tugasnya, anggota dewan sudah berani lalai melaksanakan kewajibannya. Hal itu diperparah dengan rencana pembangunan gedung baru yang nilainya mencapai triliunan rupiah. "Sadar atau tidak, blunder ini mengikis kepercayaan publik kepada DPR," sebutnya.
Menurut Salang, Formappi sejatinya mendukung rencana pembangunan rumah aspirasi. Namun, program itu tidak dipersiapkan secara matang. Sosialisasi DPR kepada publik bukanlah konsep, namun hanya sebatas gelontoran dana yang akan dihabiskan. "Gedung baru DPR itu gagasan tidak populer, seharusnya juga dipersiapkan secara matang. Kemudian disampaikan pada saat yang tepat," kritiknya. Menurut Salang, harus ada perubahan di DPR, terutama melakukan reformasi atas fungsi Kesekretariatan DPR. (bay)
JAKARTA - Berbagai kritikan atas kinerja DPR RI menimpa lembaga legislatif itu sepanjang tahun 2010. Ketua DPR RI Marzuki Alie menilai masih rendahnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sistem Pemilu Perlu Dievaluasi, Begini Alasannya
- Prabowo Bicara Program Makan Siang Gratis di Hadapan Investor Asing
- Apresiasi Dukungan Masyarakat Jateng, Sudaryono: Ini Nikmat dari Allah
- Demi UMKM, Pemprov Harus Tertibkan Alfamart dan Indomaret di Jakarta
- Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Ditetapkan Jadi Calon Kepala Daerah
- Penambahan Jumlah Kementerian Penting Pertimbangkan 2 Hal