Masalah Gereja Santa Clara Bisa Ganggu Pilkada

Masalah Gereja Santa Clara Bisa Ganggu Pilkada
Demonstrasi menolak pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi Utara. Foto: GoBekasi

jpnn.com, BEKASI - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan diharapkan turun tangan menyelesaikan persoalan seputar pembangunan Gereja Santa Clara di Kota Bekasi. Proyek tersebut terus mendapat penolakan dari sekelompok umat Islam sejak 2015 lalu.

Sekretaris Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri (UIN/IAIN)Syarif Hidayatullah Jakarta Cabang Bekasi Raya Hamdi khawatir, berlarutnya konflik pembangunan Gereja Santa Clara akan mengganggu kerukunan antar umat beragama di Bekasi.

"Kota Bekasi kan di bawah Jawa Barat, gubernur turun dong urun rembuk mencari solusi. Kalau berlarut bisa mengganggu apalagi Kota Bekasi menjelang Pilkada, tidak menutup kemungkinan jadi alat politik," ujarnya, Minggu (26/3).

Seperti diketahui, sekelompok umat Islam menggelar aksi demonstrasi di depan lokasi proyek Gereja Santa Clara pekan lalu. Mereka melakukan itu karena kesal pembangunan, yang sempat dihentikan atas desakan umat Islam pada 2015 silam, kembali dilanjutkan.

Meski kasus intoleransi semacam ini sering terjadi di Bekasi, Hamdi yakin konflik Gereja Santa Clara bisa diselesaikan dengan baik. Asalkan semua pihak terkait mau berkomunikasi dan saling menghargai.

"Masyarakat Bekasi itu toleran kok, ya duduk barenglah, inikan hanya persoalan komunikasi yang tersumbat," sarannya

Kalau musyawarah tidak mengahasilkan kesepakatan juga, menurut peraturan yang ada melalui jalur pengadilan. "Kalau gak ada kesepakatan ya PTUN," tukasnya. (zul/rmol)


Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan diharapkan turun tangan menyelesaikan persoalan seputar pembangunan Gereja Santa Clara di Kota Bekasi. Proyek


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber RmolJakarta

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News