Izinkan Pembangunan Gereja, Pepen Disebut Mirip PKI

Izinkan Pembangunan Gereja, Pepen Disebut Mirip PKI
Walikota Bekasi Rahmat Effendi menunjukkan surat izin mengemudi kendaraan truk miliknya usai mengemudikan truk sampah yang diberikan Pemrov DKI Jakarta, Rabu (14/1). Pemberian hibah tersebut guna memaksimalkan armada kebersihan di Kota Bekasi. Foto: Risky/Radar Bekasi/JPNN.com Ilustrasi by: Risky/Radar Bekasi

jpnn.com, BEKASI - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dianggap mengkhianati umat Islam di wilayahnya. Pasalnya, pria yang akrab disapa Pepen itu mengizinkan pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi Utara, dilanjutkan.

Hal itu disampaikan salah seorang orator dalam aksi unjuk rasa menolak pembangunan Gereja Santa Clara, Jumat (24/3). Pepen juga disebut telah mengkhianati perjuangan ulama besar Bekasi.

“Pepen sudah berkhianat kepada umat Islam, ia juga berkhianat kepada pejuang kita KH Noer Ali,” ujar sang orator yang terus menyuarakan penolakan Gereja Santa Clara.

Orator yang terus berbicara dalam pengeras suara juga menyebut tindakan Pepen menyerupai seorang komunis. Dia pun mengajak umat untuk tidak memilih politikus Golkar itu dalam pemilihan wali kota yang akan digelar tahun depan.

“Pepen saat ini sudah seperti PKI, dia sudah tidak pantas lagi memimpin Kota Bekasi saat ini. Dan apabila dia mencalonkan kembali sebagai kepala daerah, kita harus kompak agar menyerukan menolak Pepen sebagai wali Kota Bekasi berikutnya,” teriak dia.

Aksi demonstrasi ini diikuti ratusan orang berpakaian serba putih yang tergabung dalam Majelis Silaturahmi Umat Islam Bekasi. Mereka tegas menuntut pembangunan gereja dihentikan. (kub/gob)


Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dianggap mengkhianati umat Islam di wilayahnya. Pasalnya, pria yang akrab disapa Pepen itu mengizinkan pembangunan


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber GoBekasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News