Masih Ada Pungli Ijazah

Masih Ada Pungli Ijazah
Masih Ada Pungli Ijazah
Slamet menambahkan, siswa bahkan tidak wajib mengambil map tersebut. Ijazah itu sendiri dibuat atas inisiatif sekolah, tanpa berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Jambi. Dia mengatakan, ketika pihak sekolah mencetak map itu, beluma ada surat edaran dari Dinas Pendidikan.

Ketika ditanyakan mengenai pengakuan siswa yang membayar Rp 35 ribu, Slamet mengatakan, tidak benar ada kewajiban seperti itu. Jika memang ada oknum yang melakukan hal tersebut, lanjutnya, pihaknya akan memeriksanya lagi. Dia juga mengatakan, tidak ada alasan sekolah unyuk menahan ijazah jika siswa tidak membayar.

Ketika ditanyakan, siapa yang mengurus langsung pembagian ijazah kepada siswa? Slamet menyebutkan nama Kasubag TU SMKN 1yakni Toni. Jika memang ada uang lebih yang diberikan siswa berupa uang terima kasih, hal itu tidak salah. “Itu urusan lain, kalau siswa mau ngasih. Termasuk untuk biaya legalisir juga tidak ada,” paparnya. 

Toni sendiri ketika ditanyakan juga mengaku hanya mengambil Rp 20 ribu untuk biaya pencetakan map. “Hanya Rp 20 ribu, ada juga yang melebihkan untuk uang rokok, itu tidak dipaksa. Hanya siswa yang memberikannya,” katanya. Dia menambahkan, dirinya hanya melakukan apa yang diinstruksikan oleh kepala sekolah. 

JAMBI – Pungutan sekolah kembali terjadi. Kali ini terjadi di SMKN 1 Kota Jambi yang berlokasi di Kecamatan Telanaipura. Salah satu siswa yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News