Masjid di Depok-nya Dallas

Masjid di Depok-nya Dallas
Dahlan Iskan ikut menyiapkan menu buka puasa di sebuah masjid di DeSoto, Dallas, Amerika Serikat. Foto: Disway

Semua itu karangan Khaled Hussaini. Seorang dokter Amerika. Yang lahir di Afghanistan. Yang tumbuh sebagai anak di tengah meledaknya perang di sana. Lalu ikut orang tuanya mengungsi ke Amerika.

”Saya sudah tidak bisa bicara Pastun,” ujar Qutaiba. ”Kalau mendengarkan masih paham,” tambahnya. ”Kalau dulu ayah bertanya dalam bahasa Pastun saya jawab dengan bahasa Inggris,” kenangnya.

Ayahnya sudah lama meninggal. Juga ibunya. Dimakamkan di negara bagian Iowa.

Di Iowa itu juga Qutaiba kuliah: di Iowa State University. Ambil jurusan pendidikan. ”Saya ini guru,”  gumamnya.

Kok bisa jadi imam?

Ayahnyalah yang mengajarinya membaca Quran. Ketika ia berumur 8 tahun.

Ayahnya pula yang menginspirasi untuk mendalami agama. Ayahnya pula yang membuat ia belajar bahasa Arab.

Bagaimana cara Qutaiba mendalami agama? ”Saya masuk universitas terbuka,” kata Qutaiba. Ambil jurusan agama Islam. Sampai lulus.

Masjid DeSoto ini dulunya perkantoran. Dibeli tahun 1997. Dijadikan masjid. Inilah masjid dengan lapangan parkir terluas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News