Master Letnan

Oleh: Dahlan Iskan

Master Letnan
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Belajar tiga tahun di Akabri ditambah pembelajaran selama penugasan di Kopassus dianggap layak ikut program master.

Dengan demikian ketika pangkatnya masih letnan satu, Farid sudah punya dua gelar MA: Madura Asli dari Tanah Merah dan Master of Art dari Inggris.

Kenapa pilih spesialisasi Tiongkok? Farid punya dua alasan. Pertama, ia melihat Tiongkok akan jadi negara maju. Dan itu terbukti.

Kedua, ini dia, waktu kecil ia gila membaca komik Kho Ping Ho. Ia hafal cerita perang Sam Kok (Tiga Negara) itu.

Ia terkesan dengan berbagai strategi perang di dalamnya. Taktik dan karakter para panglima perangnya.

Begitu gilanya pada komik, Farid sampai tidak pernah sekolah di hari Sabtu.

Tiap Sabtu pasar Tanah Merah sangat ramai. Ada pasar sapi. Banyak pedagang dadakan. Termasuk pedagang komik. Ia baca komik di kios Sabtuan.

Farid-kecil menyatu dengan pasar itu. Ia jadi tukang antar barang ke langganan toko ibunya.

Mayjen Farid Makruf lulus: dapat gelar master, padahal belum punya ijazah S1. Pangdam V/Brawijaya itu lulusan Master of Art dari Inggris. Begini kisahnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News