Mau Kompak soal 1 Ramadan? Inilah Kendalanya...

Mau Kompak soal 1 Ramadan? Inilah Kendalanya...
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam jumpa pers tentang awal Ramadan 1437 H di Jakarta, Minggu (5/6) malam. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan, sistem pengambilan keputusan tentang 1 Ramadan yang berlaku saat ini membuat umat Islam di wilayah Indonesia timur dan tengah terpaksa menunggu lebih lama. Sebab, sidang isbat digelar setelah matahari terbenam di wilayah Indonesia bagian barat terlebih dahulu.

“Karena wilayah Indonesia sangat luas, masyarakat di wilayah tengah dan timur terpaksa menunggu 1-2 jam (untuk mengetahui awal Ramadan, red),” ujar Lukman dalam konferensi pers di Kementerian Agama, Minggu (5//6) malam.

Menteri asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga mentatakan, sebagian umat Islam di Indonesia sudah ada yang mulai menjalani puasa Ramadan. Misalnya, pengikut tarekat Syattariah di empat desa di Kecamatan Panton Reu, Aceh Barat yang sudah menggelar salat tarawih pada Sabtu (4/6) kemarin.

Lukman pun berharap agar ke depan seluruh elemen yang ada bisa duduk bersama untuk menentukan kriteria penetapan awal puasa. Tujuannya agar ada kesamaan pandangan tentang metode penetapan awal Ramadan.

"Jadi ke depan perlu duduk bersama. Misalnya, menentukan seperti apa posisi hilal untuk dilihat. Sehingga memiliki cara pandang yang sama, menghindari perbedaan cara pandang," ujarnya.(gir/jpnn)

 



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News