Mau Menang Pilkada Tanpa Obral Uang? Ikuti Cara Pak Bupati Ini

Mau Menang Pilkada Tanpa Obral Uang? Ikuti Cara Pak Bupati Ini
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Foto: dokumen Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyatakan, calon kepala daerah yang tak mengumbar kekuatan uang untuk memenangi pilkada akan lebih maksimal bekerja jika terpilih. Bekas anggota DPR yang dua kali mendulang sukses dalam pemilihan bupati Banyuwangi itu mengatakan, sangat mungkin bagi calon di pilkada menang tanpa harus mengobral uang untuk membayar mahar ke partai pengusung ataupun demi money politics ke pemilih.

Anas mengatakan, berdasarkan pengalamannya diusung PDIP dalam dua kali pilkada Banyuwangi, ada tiga hal penting yang membuatnya bisa menang tanpa mengumbar uang. Pertama karena tidak dimintai mahar oleh partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.  “Tak ada mahar di partai,” katanya Sabtu (12/3).

Hal kedua adalah gotong royong yang dilakukan PDIP dalam mengusung calon di pilkada. Anas pun merasa sangat terbantu dengan gotong royong kader PDIP. “Kerja gotong royong ini jadi inti kekuatan dan model itu dilakukan juga di pilkada daerah lain,” katanya.

Ia lantas bercerita ketika ikut rapat konsolidasi pemenangan pilkada tahun 2010 di DPP PDIP saat masih berkantor di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Saat itu, Megawati yang memimpin rapat konsolidasi mengingatkan pentingnya gotong royong untuk memenangkan calon.

Gotong royong pula yang diterapkan saat PDIP mengusung duet Joko Widodo-Basuki T Purnama dalam pilkada DKI Jakarta 2012. Saat itu Anas bahkan kebagian tugas membujuk masyarakat Banyuwangi di Jakarta untuk memilih duet yang dikenal dengan Jokowi-Ahok itu.

Sebagai mantan aktivis mahasiswa, Anas juga masuk ke berbagai organisasi untuk memenangkan Jokowi-Ahok. Ia bahkan mendekati Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) di Jakarta.

Menurut Anas, kampanye politik memang membutuhkan biaya. Namun berdasarkan pengalamannya maju sebagai calon kepala daerah dari PDIP, ternyata hal itu bisa ditanggung secara gotong royong.

“Semua kader terlibat. Tak jarang, kader partai dari daerah A pun ikut membantu bergotong royong menyukseskan kampanye di daerah B,” tuturnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News