Mau yang Mana? Coblos Jokowi Dapat Insentif, Pilih Prabowo Harga Turun

Mau yang Mana? Coblos Jokowi Dapat Insentif, Pilih Prabowo Harga Turun
Capres 02 Prabowo Subianto menyapa pendukungnya yang memadati Lapangan Karebosi, Makassar, Minggu (24/3). Foto: Abe Bandoe/Fajar

"Saya meminta ikut menjaga TPS hingga penghitungan selesai. Kalau perlu bawa tikar dan bekal makanan. Marilah berjuang bersama kami, mengembalikan kekayaan rakyat Indonesia," tandasnya.

Ketua umum Partai Gerindra tersebut juga menyampaikan janji jika terpilih sebagai presiden. Dia berjanji menurunkan harga listrik dan sembako dalam 100 hari pertama. Keyakinan itu didasari kajian para pakar yang dibentuknya. "Saya tanyakan kepada tim yang sudah bekerja sekarang, 'Bisa nggak kita turunkan harga listrik?' Mereka hitung, hitung, bisa Pak. Bisa kita turunkan harga listrik. Berapa lama? Mereka jawab, 100 hari pertama," ujarnya.

Prabowo juga optimistis bisa menurunkan harga bahan pokok kebutuhan masyarakat. Dia menyebutkan, tim ahli yang dibentuknya telah memaparkan rencana-rencana. "Tapi, tidak akan saya ceritakan sekarang, nanti ada yang nyontek. Akan saya ceritakan 24 hari lagi," ujarnya.

Sebelum bertemu dengan masyarakat Sulsel, paginya Prabowo menyapa masyarakat Manado, Sulawesi Utara. Di sana dia mengungkapkan pentingnya menjaga persatuan. Jangan sampai rakyat Indonesia terpecah belah. "Torang samua basudara," kata Prabowo disambut para pendukungnya di Lapangan Ternate Baru, Kota Manado.

(Sudah baca yang ini: Pekik 'Hidup Jokowi' Sambut Kampanye Andre Rosiade Jubir BPN Prabowo - Sandi)

Prabowo menjelaskan, Manado dipilih karena ibu kandungnya, Dora Marie Sigar, lahir di Manado. Dia merasa seperti pulang kampung jika bertemu dengan masyarakat Manado. "Saya memilih mengawali kampanye terbuka di tanah kelahiran ibu saya. Dalam darah saya mengalir darah Minahasa," ungkapnya.

Pada bagian lain, Ketua Bawaslu Abhan meminta para peserta pemilu mematuhi komitmen yang mereka deklarasikan Sabtu (23/3). Prinsipnya, kampanye memiliki aturan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan peserta. Misalnya, tak boleh berkampanye di tempat ibadah, tempat pendidikan, atau kantor pemerintah. Juga tidak boleh melibatkan anak-anak secara aktif dalam kampanye rapat umum.

Abhan juga meminta para peserta pemilu menjadikan kampanye sebagai ajang edukasi masyarakat. "Bentuk-bentuk kampanye yang bertentangan dengan hukum harus diganti dengan adu program, adu gagasan, adu visi dan misi," tuturnya. Dengan demikian, kualitas pemilu juga akan ikut meningkat dari sisi kepesertaan. (byu/bay/c9/oni)


Jokowi dan Prabowo Subianto memulai kampanye akbar Pilpres 2019 di lokasi berbeda. Capres 01 di Serang, 02 di Manado dan Makassar.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News