Mayat di BKT Cakung Korban Pembunuhan, Hati-Hati Menjual Mobil

Mayat di BKT Cakung Korban Pembunuhan, Hati-Hati Menjual Mobil
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi (depan kedua dari kiri) saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (17/11/2023). ANTARA/Ilham Kausar

"Pada saat itu korban meminta DP sebesar Rp 3 juta dan setujui oleh para tersangka dan sepakat untuk bertemu di Basement Tower Jasmin Apartemen Kalibata, Jakarta Selatan sekitar pukul 20.00 WIB untuk melakukan pengecekan kendaraan," kata Hengki.

Setelah bertemu dan mengecek mobil korban, R dan IS lalu mengajak korban naik ke unit 09 CU Tower Jasmin.

Kemudian sambil memberikan air mineral yang sudah dicampur obat bius, R menyuruh korban untuk duduk.

Pada saat diberi obat bius, ternyata tidak ada pengaruh terhadap korban.

"Karena tidak ada pengaruh, kemudian dibuktikan lagi, 'ini mobilmu sudah kita bayar lunas'. Nah, ternyata dalam komplotan ini ada seorang yang ahli untuk mengedit notifikasi e-banking," kata Hengki.

Namun, korban mengecek belum ada uang yang masuk ke rekeningnya, kemudian korban berniat mengurungkan transaksi itu. Para tersangka melanjutkan pada perencanaan berikutnya.

Korban diperintahkan atau dibujuk untuk menunggu. Kemudian korban dibawa ke mobil seolah-olah akan diantar ke rumahnya sambil menunggu transfer masuk.

Pada saat di Gerbang Tol Tebet Jakarta Selatan dilakukanlah pembunuhan tersebut dengan cara yang sangat sadis.

Korban pembunuhan yang mayatnya di BKT Cakung, Jakarta Timur penjual mobil kepada para pelaku.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News