Mayjen Saleh Mustafa: Dugaan Pemukulan Anak Mengerucut pada 10 Prajurit TNI

Mayjen Saleh Mustafa: Dugaan Pemukulan Anak Mengerucut pada 10 Prajurit TNI
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa. (ANTARA/Evarukdijati)

jpnn.com, JAYAPURA - Dugaan pemukulan terhadap tiga anak yang dituduh melakukan pencurian di Arso, Kabupaten Keerom, Papua mengerucut pada sepuluh prajurit TNI AD.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengatakan penyidikan masih berlangsung.

”Memang awalnya 32 orang prajurit diperiksa Pomdam XVII Cenderawasih, namun saat ini sudah mengerucut menjadi sepuluh orang yang terus didalami penyidik,” kata Saleh Mustafa di Jayapura, Jumat.

Meskipun sudah mengerucut pada sepuluh prajurit, Pangdam menegaskan hingga kini belum ada satu pun yang ditetapkan sebagai tersangka.

"Penyidik Pomdam XVII Cenderawasih masih terus menyelidiki kasus tersebut hingga nanti pelakunya terungkap dan ditetapkan sebagai tersangka," katanya.

Kasus dugaan pemukulan terhadap tiga anak berusia antara 11-14 tahun itu berawal dari hilangnya dua ekor burung kakatua dari Pos Damai Cartenz yang berlokasi di Arso, Kabupaten Keerom, Rabu (25/10).

Dari hasil penyelidikan, diduga ada tiga anak yang mengambil burung dan menjualnya sehingga pada Kamis (27/10) mereka dibawa ke pos untuk diinterogasi.

Saat itu diduga ketiga anak itu dipukul oleh prajurit yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz hingga mengalami cedera.

Pangdam Mayjen Saleh Mustafa memastikan penyidikan kasus dugaan pemukulan yang dilakukan prajurit TNI terhadap tiga anak masih berlangsung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News