Mayoritas Buku Pengayaan Bermutu Rendah
Senin, 28 Maret 2011 – 20:32 WIB
JAKARTA— Pengamat Pendidikan Arief Rahman menilai Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) takut salah langkah dalam menanggapi desakan DPR RI dalam hal penarikan buku-buku pengayaan yang salah edar. Arief juga menilai, buku-buku pengayaan yang beredar di masyarakat ataupun berada di tangan para siswa sebagian besar tidak memenuhi standar dan tidak bernilai baik. “Kami juga tidak tahu apakah letak kesalahan itu ada di pihak penulis,penerbit,pemasaran atau percetakannya. Dalam situasi ini harus ada lembaga kontrol independen yang tidak terkekang birokrasi sebagai tim pemeriksa kelayakan buku tersebut,” tukasnya.
“Nampaknya Kemdiknas takut salah langkah. Karena mereka (Kemdiknas) menganggap bahwa penarikan buku-buku yang telah beredar bukanlah kewenangan Kemdiknas,” ungkap Arief ketika dihubungi melalui telepon selularnya, di Jakarta, Senin (28/3).
Karenanya, Arief mendorong masyarakat agar lebih aktif untuk mendesak Kemdiknas untuk segera menunjuk salah satu instansi atau lembaga yang berwenang menarik buku-buku pengayaan salah edar tersebut. “Mungkin bisa saja masyarakat tersebut digerakkan dengan pemberitaan media sehingga penarikan buku dapat segera dilakukan,” ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA— Pengamat Pendidikan Arief Rahman menilai Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) takut salah langkah dalam menanggapi desakan
BERITA TERKAIT
- Wakil Ketua MPR Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Konsisten Dilakukan
- Pertamina Goes to Campus 2024 Resmi Dibuka, ITB Dipilih sebagai Lokasi Pertama
- 200 Praja IPDN Masuk Latsitardanus XLIV, Rektor Hadi: Ikhlas & Tanggung Jawab
- Gelar IYSDGS 2024, Universitas Bakrie Dorong Anak-Anak Muda RI Lebih Banyak Aksi
- Fauzie Yusuf Siap Lakukan Pembenahan Kurikulum Universitas Jayabaya
- 25 PTN Buka Pendaftaran SMMPTN-Barat 2024, Kuota Banyak, Ada Kebijakan Baru