Mayoritas Kreditur Konkuren Berharap Amarta Karya Tak Pailit, Ini Alasannya

Mayoritas Kreditur Konkuren Berharap Amarta Karya Tak Pailit, Ini Alasannya
Pengadilan Niaga Jakarta Pusat menggelar sengketa pailit PT Amarta Karya. Foto: Dok

“Bukan saya intervensi sebagai kreditur konkuren tapi saya mohon jangan jadikan kami korban keegoisan masing-masing perusahaan BUMN,” ujarnya.

Asep berharap, segera diadakan voting agar tercapai Homologasi dan amarta karya tidak dipailitkan. 

“Di sini yang berkepentingan Menteri Keuangan dan Menteri BUMN tolong bantu kami supaya kami segera mendapatkan pembayaran yang lebih cepat dan kami setuju dengan proposal perdamaian ini,” kata Asep.

Tak hanya itu, Asep berharap ada uluran tangan dari pemerintah.

“Karena 90 persen perusahaan BUMN menjalankan pembangungan atau proyek-proyek milik pemerintah. Sedangkan proyek milik swasta hanya 10 persen. Pemerintah jangan berdiam diri, jangan jadikan kami seperti korban Istaka Karya menangis kreditur konkurennya,” jelasnya.

Padahal kata Asep, perusahaan PT Istaka Karya sebelumnya telah berkontribusi membangun negara, tetapi sayangnya dipailitkan. 

“Nah Amarta Karya jangan sampai dibuat begitu, pemerintah harus turun tangan bagaimana Amarta Karya bisa bangkit lagi, supaya kami bisa bekerja kembali," harapnya.

Asep juga memberikan apresiasi kepada jajaran manajemen dari PT Amarta Karya di bawah kepemimpinan Direktur Utama Nikolas Agung yang telah berjuang untuk membangkitkan kembali PT Amarta Karya dari keterpurukan.

Mayorita Kreditur Konkuren menginginkan agar PT Amarta Karya (Amka) tidak pailit. Kreditur Konkuren mengharapkan Bank Mandiri bisa membantu Amarta Karya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News