Mbak Tutut ke Desa Wisata Samiran, Disambut Meriah

Mbak Tutut ke Desa Wisata Samiran, Disambut Meriah
Mbak Tutut bersama Keluarga Cendana berkunjung ke Desa Wisata, Samiran, Selo, Boyolali. Foto: Istimewa for JPNN.com

Kehadiran Mbak Tutut lagi-lagi membawa bantuan dan sejumlah program. Bantuan bedah rumah menjadi homestay 23 unit, bibit pohon alpukat 2.500 buah, lantainisasi 35 rumah, pembangunan 35 jamban, beasiswa bagi 61 anak PAUD, dan tabungan kredit amal sejahtera yang sejauh ini sudah mencapai Rp 668 juta.

Namun, Mbak Tutut berharap desa Samiran tak hanya berhenti pada status desa mandiri. Ia berharap Samiran menjadi desa mandiri energi pula, lantaran sudah memiliki ternak-ternak sapi sebagai sumbernya.

"Kotoran sapi bisa jadi biogas untuk Kompor dan listri, sisa kotoran bisa jadi pupuk. Kencing sapi bisa jadi pestisidanya. Maka bisa menjadi desa mandiri energi pula," kata Mbak Tutut saat berbincang dengan sejumlah warga setempat.

Untuk mendorongnya, Desa samiran diberikan instalagi pengolahan limbah ternak menjadi biogas. Pihaknya juga memberikan bantuan pupuk pestisida berteknologi nano.

Lalu sejauh mana perkembangan desa wisata Samiran, Bendahara Koperasi Pemasaran Sahabat Damandiri Sejahtera, Rina Agustina mengatakan sangat signifikan. Saat akhir pekan jumlah pengunjung mencapai 200-an.

Awal yang sangat bagus bagi Waroeng Damandiri yang didirikan tahun 2017 itu. Jumlah pengunjung yang semakin ramai secara otomatis menggerakkan potensi ekonomi masyarakat.

Warung-warung masyarakat semakin mengeliat, demikianhalnya dengan kesenian masyarakat yang mendukung kemajuan desa wisata.

"Kehadiran Mbak Tutut dan Mbak Mamiek murni ingin membantu bapak ibu warga Samiran. Agar desa bisa mandiri dan kesejahteraan semakin meningkat," tutur Subiakto yang merupakan menteri di era Pak Harto. (esy/jpnn)


Keluarga Cendana antara lain Mbak Tutut berkunjung ke Desa Wisata, Samiran, Selo, Boyolali.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News