Mega for President

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Mega for President
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpidato pada perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1). Foto : Ricardo

Di Indonesia, kemungkinan pemilu presiden akan diikuti oleh sedikitnya 3 pasangan.

Ada kemungkinan Megawati dan Prabowo akan disaingi oleh Anies Baswedan yang masih berusia 55 tahun pada 2024 mendatang.

Para pendukung gagasan ‘’Mega for President’’ menjadikan Amerika sebagai contoh bagaimana pemimpin sepuh masih bisa bersaing untuk memperebutkan posisi tertinggi di pemerintahan.

Malaysia juga mempunyai pengalaman dengan pemimpin sepuh, ketika Mahathir Mohamad kembali menjadi perdana menteri pada 2019 dalam usia 95 tahun.

Mega dan Prabowo masih termasuk ABG (anak baru gede) jika dibandingkan dengan  usia Mahathir.

Tentu saja Amerika, Indonesia, dan Malaysia punya sistem politik masing-masing.

Di Amerika, seorang calon presiden harus mengikuti konvensi di seluruh negara bagian sebelum memenangkan tiket pencalonan dari partainya.

Seorang petahana seperti Joe Biden pun harus ikut konvensi untuk mendapatkan tiket pencalonan dari partai.

Memilih Mega sebagai calon presiden adalah hak preogratif yang tiketnya dikantongi sendiri oleh Megawati.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News