Mega for President
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Selasa, 10 Januari 2023 – 19:00 WIB
Proses konvensi sangat keras, ketat, dan berat, karena harus bersaing dengan kandidat lain.
Konvensi juga memakan waktu berbulan-bulan dan menelan biaya politik yang sangat besar.
Kalau tidak mendapat sokongan dana dari pendonor, seorang calon akan rontok di tengah jalan.
Seorang calon yang memenangkan konvensi sudah teruji kemampuan dan kualitasnya.
Di Indonesia, seorang calon presiden mendapatkan tiket pencalonan melalui penunjukan langsung.
Tidak ada proses konvensi yang dilalui, sehingga kualitasnya tidak bisa diuji oleh publik.
Anies Baswedan yang dicalonkan oleh Partai Nasdem diuji melalui rekam jejaknya selama menjadi gubernur DKI.
Prabowo Subianto diuji melalui rekam jejaknya selama menjadi menteri pertahanan.
Memilih Mega sebagai calon presiden adalah hak preogratif yang tiketnya dikantongi sendiri oleh Megawati.
BERITA TERKAIT
- Pakar Sebut Prabowo Mampu Lanjutkan Strategi Geopolitik Jokowi
- Konsolidasikan Kader PDIP, Hasto Singgung Rintangan Pertemuan Megawati-Jokowi
- Orang Kuat
- Megawati Minta Kader PDIP Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Jokowi dan Gibran Lagi Cari Rumah, Mau Merapat ke Golkar? yang Benar Saja