Megawati: Hubungan PDIP dan NU Sangat Dekat, Ancaman Kebangsaan Bisa Diatasi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyebut hubungan parpolnya dengan kalangan religius seperti Nahdlatul Ulama terjalin erat.
Hal itu dikatakan dirinya saat menghadiri kegiatan Bersama Merawat Indonesia demi memperingati hari lahir (Harlah) ke-96 Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar secara daring, Sabtu (12/2).
"Hubungan PDIP dan NU sangat dekat dan selalu beriringan," kata Megawati dalam sambutannya.
Wanita kelahiran Yogyakarta itu kemudian menyinggung kedekatan Proklamator RI Soekarno dengan Kiai Haji Hasyim Asyari dan Kiai Haji Abdul Wahab Hasbullah sebagai penggerak NU.
Bung Karno, sapaan Soekarno bahkan memperoleh gelar Walliyul Amri Addharuri Bi As Syaukah atas kedekatan Presiden pertama RI itu dengan kalangan NU.
Adapun, Walliyul Amri Addharuri Bi As Syaukah ialah gelar yang menunjukkan dukungan besar warga nahdiyin terhadap kepemimpinan Bung Karno di Indonesia.
"Sampai sekarang gelar tersebut tidak pernah dicabut," ungkap Megawati.
Presiden kelima RI itu mengatakan bahwa kedekatan Bung Karno dengan kiai dan warga nahdiyin itu diteruskan dalam tindakan.
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyebut ada imbas positif ketika hubungan parpolnya dengan kalangan religius seperti Nahdlatul Ulama terjalin dengan erat. Apa itu? Simak selengkapnya.
- Tokoh-Tokoh Riau Daftar Jadi Cagub PDIP: Ada Mantan Gubernur hingga Eks Koruptor
- PDIP Minta Suara PSI dan Demokrat Dinihilkan Buat Dapil Ini
- Pragmatisme Politik Merajalela di 2024, PDIP Pastikan Keberpihakan pada Wong Cilik
- Konsolidasikan Kader PDIP, Hasto Singgung Rintangan Pertemuan Megawati-Jokowi
- Megawati Minta Kader PDIP Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran