Megawati - Jokowi, Ada Api di Dalam Sekam?
Oleh: Asep Lukman

Pertanyaannya, apakah Jokowi tidak paham bahwa Megawati secara psikologis sangat terganggu dan secara politik merasa dirugikan?
Tentu Jokowi sangat paham itu. Bahkan ia tidak sekadar membiarkan hal itu terjadi, tetapi lebih dari itu.
Tujuannya, Jokowi mungkin sedang mengatakan pada publik bahwa ia bukan petugas partai, ia tidak bisa di “remote control” begitu saja sebagaimana anggapan publik yang menafsirkan klaim Megawati.
Sebagai presiden, Jokowi adalah pemimpin koalisi besar yang disebut lembaga negara. Partai apa pun hanya sekoci dibanding kapal besar yang ia nakhodai.
Sebenarnya bagi Jokowi, PDIP adalah partai pendukung dan pengusung dirinya, tetapi Jokowi berharap, baik PDIP atau dirinya seharusnya diposisikan sebagai dua pihak yang memilki simbiosis mutualisme. (*)
Penulis merupakan pemerhati sosial politik
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Kecemburuan itu dapat ditilik setidaknya dari empat peristiwa politik di depan mata publik.
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Mendikdasmen Sebut Janji Presiden Prabowo kepada Guru Sudah Terealisasi, Apa Saja?
- Megawati Cs Gigit Jari, Pertamina Enduro Tembus Final Proliga 2025
- Prabowo Percaya Hakim Bergaji Besar Tidak Bisa Disogok