Megawati Pertanyakan Niat Pihak yang Menarasikan Bakal Terjadi Kekacauan Pemilu

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mempertanyakan niatan pihak-pihak yang membawa narasi bakal terjadi kekacauan atau chaos politik menyambut Pemilu 2024.
Dia mengatakan itu demi menjawab pertanyaan awak media setelah pertemuan tertutup antara elite PDIP-PAN di kantor parpol berlambang Banteng moncong putih, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (2/6).
Awalnya, Megawati mengatakan pelaksanaan pemilu itu sebenarnya bukan barang baru di Indonesia.
"Jangan lagi kita melihat pemilu seperti barang baru," kata Presiden kelima RI itu ditemui di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Jumat.
Dia kemudian menyinggung pihak yang berpikir terjadi chaos politik akibat pemilu pada saat Indonesia sudah cukup panjang melaksanakan pesta demokrasi.
"Ada itu komen-komen yang menurut saya aneh, yaitu seperti akan kalau ndak begini, ndak begitu itu, itu bisa terjadi chaos. Saya lalu berpikir, lah, mereka sendiri yang mengatakan begitu bahwa bisa terjadi chaos," ujarnya.
Megawati kemudian merasa ada pertanyaan besar ketika ada pihak yang menarasikan Indonesia bakal terjadi kekacauan akibat pelaksanaan pemilu.
"Jadi, kalau ada yang sampai mengatakan seperti itu, buat saya big questions, maunya sepeti apa," katanya. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Megawati Soekarnoputri merasa ada pertanyaan besar ketika ada pihak yang menarasikan Indonesia bakal terjadi kekacauan akibat pelaksanaan pemilu.
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan
- Arah Dukungan Jokowi di Pilpres 2024 Tidak Bisa Dilihat dari Keputusan Kaesang Merapat ke PSI
- Hubungan Megawati-Jokowi Harmonis Meski Kaesang Merapat ke PSI
- Banyak Warga Muhammadiyah & Nahdiyin Jadi Caleg PDIP, Hasto Berkisah soal Sejarah
- Tokoh Melayu Ini Meminta kepada Bu Mega, Duetkanlah Ganjar-Andika
- Pembahasan Utama Rakernas IV PDIP soal Kedaulatan Pangan, Pendamping Ganjar Nomor 2
- Hasto Bantah Ada Pertemuan Elite PDIP Setelah Kaesang Masuk PSI, Lalu Singgung Tim Mawar