Mekanisasi Pertanian Tekan Biaya Operasional Hingga 48 Persen

Mekanisasi Pertanian Tekan Biaya Operasional Hingga 48 Persen
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Foto: Kementan

Pemanfaatannya dikelola dalam bentuk brigade yang dalam pengoperasiannya oleh kelompok tani.

"Nah karena kondisi Wajo di pertengahan puasa kemarin dilanda banjir, traktor tersebut tidak dimungkinkam digunakan alias beroperasi. Kondisi traktornya pun hingga saat ini masih bagus, kami sudah cek tidak berkarat. Banjir surut, siap digunakan," tegasnya.

Andi Nur Alam menerangkan program mekanisasi pertanian yakni Alsintan dipastikan berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan petani dan tingkat produksi tanaman pangan Indonesia. Buktinya, menekan biaya operasional 35 persen hingga 48 persen dalam produksi petani.

"Dulu tanpa kemajuan mekanisasi ini, petani bisa membajak sawahnya 1 hektar berhari-hari, tapi ini cukup 2 hingga 3 jam saja," ujarnya.

Andi Nur Alam menambahkan dengan penggunaan alsintan modern pun, penyusutan hasil panen (losses) sebesar 10 persen pun dapat diselamatkan. Demikian juga dapat meningkatkan nilai tambah dan penanaman padi yang dulunya hanya 1 kali setahun.

"Alhasil, kini petani bisa 3 kali tanam dalam setahun karena proses pengolahan dan panen yang cepat. Pendapatan petani pun ikut naik," pungkasnya. (adv/jpnn)


Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyalurkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) untuk Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan guna menyukseskan Program Selamatkan Lahan Rawa Untuk Kesejahteraan Petani (Serasi).


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News